Sabtu, 27/04/2024 - 06:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pakar Kesehatan Ungkap Pentingnya Survailans Kasus Hepatitis Misterius

ADVERTISEMENTS

Tiga anak di Jakarta meninggal diduga mengalami hepatitis akut berat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Ahli kesehatan yang juga mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mendukung upaya pemerintah melakukan survailans secara masif terhadap penyakit hepatitis misterius pada anak. Ia menyebut, survailans harus dilakukan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“WHO sudah memberikan kriteria bahwa kasus probable hepatitis akut bergejala berat jika pasien anak di bawah usia 16 tahun tidak ditemukan hepatitis A, B, C, D, atau E,” kata Prof Tjandra yang dikonfirmasi Antara di Jakarta, Jumat (6/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ahli Prabowo: Kalau Bansos Ngaruh, Anies Gak Bisa Menang Lawan Ahok


Prof Tjandra mengatakan, Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit hepatitis akut bergejala berat hingga saat ini belum memiliki definisi konfirmasi secara medis, karena belum diketahui secara pasti sebabnya. Sementara status probable merupakan rangkaian diagnosis sebelum status terkonfirmasi pasien diberlakukan.

ADVERTISEMENTS


Tjandra mencontohkan, laporan tiga anak di Jakarta yang meninggal diduga mengidap hepatitis akut berat. Kasusnya belum bisa dikatakan sebagai probable, sebab belum dibuktikan secara laboratorium adanya kemungkinan negatif terinfeksi hepatitis A, B, C, D atau E.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Karena kalau salah satunya positif, bisa saja itu hepatitis yang lama (hepatitis A, B, C, D, E),” katanya.

Berita Lainnya:
Hasto Ungkap Jokowi Sempat Utus Menteri Agar Megawati Serahkan Kursi Ketum PDIP


Menurut Prof Tjandra, hepatitis akut sebenarnya sudah ada lama di dunia, termasuk di Indonesia, tapi dalam jumlah kasus yang sangat sedikit atau jarang terjadi. Pun dengan kasus hepatitis negatif A, B, C, D dan E, terutama di negara maju.


“Di Inggris, mereka sudah bisa mendeteksi kasus negatif hepatitis A-E. Tiba-tiba di Inggris yang kasusnya jarang, jadi banyak. Itulah yang memicu situasi global saat ini,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi