Rabu, 01/05/2024 - 18:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

BPS: Angka Pengangguran Turun tapi Masih Lebih Tinggi Sebelum Pandemi

ADVERTISEMENTS

BPS catat hingga Februari 2022 angka pengangguran terbuka capai 8,4 juta orang

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran di Indonesia per Februari 2022 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan posisi pada Februari 2021 lalu. Meski penurunan berkurang, BPS menegaskan, masih lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


BPS mencatat, pada bulan Februari 2022, tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,83 persen atau sebanyak 8,4 juta orang. Angka pengangguran ini mengalami penurunan tipis dari bulan yang sama tahun lalu sebesar 6,26 persen atau sebanyak 8,75 juta orang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Pengangguran menurun tapi belum kembali ke posisi sebelum krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (9/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kemenparekraf Edukasi Pelaku Wisata di Garut Manfaatkan Sampah  


Tercatat, pada Februari 2019 lalu, angka TPT jauh sebesr 4,94 persen atau sebanyak 4,94 juta orang. Margo mengatakan, dengan situasi tersebut, situasi pasar tenaga kerja di Indonesia belum dapat dikatakan sepenuhnya pulih.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


BPS pun mencatat lebih detail dampak akibat Covid-19 terhadap situasi ketenagakerjaan dalam negeri. Pada Februari 2021, masih terdapat 11,53 juta penduduk usia kerja yang terdampak oleh pandemi.


Meski masih cukup besar, terdapat penurunan sekitar 7,57 juta orang dari jumlah yang terdampak tahun lalu sebanyak 19,10 juta orang.


Lebih detail dari yang masih terdampak, sebanyak 960 ribu orang menganggur akibat Covid-19 dan 550 ribu orang masuk ke dalam bukan angkatan kerja akibat Covid-19.

Berita Lainnya:
PLN Sediakan 65 Unit SPKLU di Jatim untuk Layani Pemudik


Adapun 580 ribu orang untuk sementara tidak bekerja sedangkan 9,44 juta orang mengalami pengurangan jam kerja akibat wabah virus ini.


Margo melanjutkan, tingkat penganggura di lihat dari segi pendidikan, pengangguran paling rendah yani dari lulusan SD sebanyak 3,09 persen.”Itu karena dia bersedia menerima pekerjaan apapun sehingga pengangguran rendah. Tetapi di pendidikan tinggi, pengangguran cukup tinggi karena dengan bekal pendidikannya dia memilih-milih pekerjaan,” katanya.


Tercatat, tingkat pengangguran dari lulusan DIV, S1, S2, dan S3 sebanyak 6,17 persen. Namun pengangguran yang paling tinggi yakni dari lulusan SMK sebanyak 10,38 persen.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi