Senin, 27/05/2024 - 20:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

TNI AL Temukan 179 Kilogram Kokain di Perairan Selat Sunda

Total nilai kokain yang ditemukan itu sekitar Rp 1,25 triliun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

 JAKARTA — Kapal patroli TNI Angkatan Laut (KAL) Sangiang jajaran Koarmada I menggagalkan peredaran narkoba jenis kokain seberat 179 kilogram. Barang tersebut ditemukan mengapung di perairan sekitar Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (8/5/2022) pukul 12.30 WIB. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak


“Anggota tim satgas yang kebetulan bertugas di Perairan Selat Sunda di sekitar Pelabuhan Merak pada posisi koordinat 05′ 55″ 507 LS dan 105″ 59′ 172 BT telah menemukan benda yang mengapung dan mencurigakan berupa empat buah bungkusan plastik hitam yang kita curigai bersama (narkoba),” kata Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (WKSAL) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono kepada wartawan di Markas Koarmada I, Jakarta, Senin (9/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Heri mengungkapkan, ada beberapa kemungkinan para pelaku melakukan modus operandi dengan cara melempar barang tersebut menggunakan pelampung ke laut. Kemungkinan pertama, sambung dia, sudah ada perahu cepat atau orang-orang yang mengawasi pergerakan barang tersebut di sekitar lokasi kejadian. 

Berita Lainnya:
Kejam, Ibu Tiri di Riau Kasih Racun Tikus ke Anak Tirinya


“Kemudian analisis yang kedua adalah bahwa mereka mempelajari karakteristik arus di suatu selat. Kita bisa menghitung dan ada datanya bahwa di setiap perairan Indonesia ini ada data arus pasang surut, jam sekian dia akan keluar, jam sekian dia akan masuk dengan kecepatan sekian, sehingga dengan benda sekian jam diperkirakan posisi barang tersebut bisa diketahui,” ungkap dia. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Atau yaitu dengan menggunakan alat bantu sinyal posisi. Ada barang yang oleh mereka dipasang di benda terapung tersebut sehingga posisinya bisa terdeteksi oleh kapal yang (akan) mengambil,” lanjutnya menjelaskan. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Heri menjelaskan, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten dan BNN RI untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap barang temuan itu. Ia menyebut, kokain seberat 179 kilogram yang ditemukan tersebut diperkiran memiliki harga jual sebesar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per gram.

Berita Lainnya:
Spesifikasi Tecnam P2006T, Pesawat yang Jatuh di BSD


“Maka nilai total perkiraan adalah sekitar Rp 1,25 triliun,” ujarnya. 

ADVERTISEMENTS


Dalam kesempatan yang sama, Kepala Deputi Pemberantasan BNN RI Irjen Pol Kennedy menuturkan, pihaknya akan membawa barang tersebut ke laboratoriun untuk mengecek dari mana asalnya. Sebab,  jelas dia, ada tiga sumber kokain atau heroin. 

ADVERTISEMENTS


“Ada tiga sumber kokain atau heroin ini dari golden triangle Myanmar dan sekitarnya, golden greson dari Afganistan, Irak dan Pakistan. Dan ada golden peacock dari Amerika Latin,” ungkap Kennedy. 


Selain itu, Kennedy mengatakan, BNN juga bakal terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa pelaku yang membuang kokain itu di tengah laut. “Karena ada barang ini pasti ada pelakunya itu. Kami juga sudah bekerja dari tadi malam untuk mengungkap,” jelasnya. 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi