Sabtu, 27/04/2024 - 09:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Cerita Keluarga Wanita Dig0rok Pacar di Bandung Barat, 5 Hari Sebelumnya Sudah Lapor Polisi tapi tak Ditanggapi

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Lima hari sebelum kejadian wanita dig0rok pacar di Kabupaten Bandung Barat, pihak keluarga ternyata sudah melapor ke polisi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Wanita dig0rok pacar di Kabupaten Bandung Barat itu diketahui berinisial W, warga Kampung Gunung Bentang, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sempat dilarikan ke rumah sakit, W yang tengah mengandung tiga bulan akhirnya meninggal dunia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Ayah korban, Ujang Mimin mengungkap, anaknya kerap menerima ancaman sebelum dibunuh mantan kekasihnya, Mulyadi.

ADVERTISEMENTS

“Pelaku sering datang ke rumah korban dengan menggedor dan mencongkel pintu rumah sambil membawa pisau,” ungkap Ujang, Selasa (10/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Tidak hanya itu, pelaku juga kerap mengancam akan membunuh anak dan cucunya.

Berita Lainnya:
DPR Sahkan RUU Desa Jadi UU: Masa Jabatan Kades 8 Tahun 2 Periode

“Pelaku juga mengancam bakal membunuh korban beserta anaknya yang masih berusia delapan tahun,” sambungnya.

Ujang Mimin juga mengungkap, lima hari sebelum kejadian atau saat hari lebaran kedua, keluarga sudah mendatangi Polsek Padalarang.

“Tujuan datang ke polsek untuk minta perlindungan karena pelaku mengancam akan membunuh,” kata dia.

“Waktu itu, keluarga datang ke kantor polisi bersama Ketua RT dan Ketua RW,” lanjut Ujang Mimin.

Hal itu dilakukan atas saran Ketua RW setempat karena melihat aksi pelaku yang sudah sangat mengkhawatirkan.

“Ya disarankan pak RW, udah aja langsung ke polsek. Bapak diantar sama bapak RW 14 dan RT 4 langsung ke polsek,” terangnya.

Berita Lainnya:
Serang Sana Sini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Disebut Sedang Tantrum

Akan tetapi saat itu W tidak ikut ke polsek.

“Karena ketakutan ketahuan sama pelaku kalau keluar rumah, ke polisi,” tuturnya.

Sayangnya, upaya itu tak ditanggapi polisi yang berdalih tak ada bukti cukup soal ancaman yang dilayangkan oleh pelaku.

“Gak ditanggapi, soalnya harus ada bukti. Belum ada bukti. Katanya bapak kan sudah melaporkan asbes yang pecah, terus pintu digedor sama kaca semuanya dicokel. Kalau di Polsek harus ada bukti atau ada barang yang dibawa,” bebernya.

“Kalau ada barang yang rusak itu minimal barang kerusakannya harus nilainya Rp2 juta. Tapi nggak ada sama sekali (peninjauan dari polisi)” pungkasnya.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi