Senin, 06/05/2024 - 14:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Mengenal Hepatitis, Kebanyakan Terjadi Akibat Virus

ADVERTISEMENTS

Penyakit hepatitis masih banyak terjadi di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Penyakit hepatitis masih banyak terjadi di Indonesia. Kasus hepatitis yang sering terjadi di Indonesia mulai dari hepatitis A, hepatitis B, dan terbaru adalah kasus hepatitis misterius akut yang menginfeksi anak-anak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam menjelaskan, hepatitis secara definisi yaitu peradangan hati. “Kalau bicara soal peradangan (hepatitis), penyebabnya bisa macam-macam. Yang paling sering muncul yaitu karena dari virus,” ujar Ari yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) saat mengisi konferensi virtual, Selasa (10/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia menyebutkan, hepatitis yang disebabkan oleh virus yaitu hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C. Ketika terinfeksi hepatitis jenis ini, dia melanjutkan, virus ini kemudian menyerang liver manusia. Secara clinical practice, dia melanjutkan, yang perlu diperiksakan untuk penegakan diagnosa adalah hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C.  Sementara hepatitis E membutuhkan kit khusus. Ia menambahkan, hanya Palang Merah Indonesia (PMI) yang punya alatnya untuk kepentingan donor darah. Tetapi bisa juga di kondisi penyakit yang lain, misalnya demam berdarah dengue (DBD) juga bisa menyebabkan kondisi liver yang terganggu. Ia menambahkan, berbagai macam penyakit yang lain juga bisa menyebabkan gangguan pada liver yang disebabkan oleh kuman salmonella typhi. Belum lagi penyakit lainnya seperti Leptospirosis atau keracunan obat yang bisa mengenai liver. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
PKK Jadi Pilar Utama untuk Pembangunan Berkelanjutan

Ujung-ujungnya, dia menambahkan, fungsi hati jadi terganggu. Ia menambahkan, banyak jenis hepatitis dan penyebarannya meluas. Terkait hepatitis akut misterius yang kini banyak dibicarakan, ia mengakui kasusnya merebak dan ada peningkatan namun tidak masif. Ia mencatat organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) mencatat kasus hepatitis akut sekitar 300-an kasus di seluruh dunia. Sementara di Indonesia diduga ditemukan 15 kasus. Namun, ia memperhatikan yang paling menonjol dari gejala hepatitis akut misterius ini adalah kuning. Mata pasien berwarna kuning, badannya juga kuning, hingga kencingnya seperti air teh. Kendati demikian, ia mengingatkan kuning bukan berarti pasien menderita hepatitis akut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3.500 Orang Meninggal Setiap Hari

“Kalau bicara mengenai kuning itu sebenarnya punya penyebab macam-macam,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ia menyebutkan, dinas kesehatan provinsi Jawa Timur menyampaikan ada dugaan 114 kasus syndrome hepatitis akut. Padahal, bisa saja kuning karena sumbatan saluran empedu oleh batuk tumor atau mungkin juga bisa disebabkan oleh hepatitis A, bahkan di kasus hepatitis B akut bisa berwarna kuning. Atau pasien dengan penyakit liver kronis misalnya kerusakan hati (sirosis) ketika sudah lanjut bisa juga menunjukkan gejala kuning. Hingga kini, ia menyebutkan penyebab hepatitis ini masih misterius. Jika merujuk data penelitian di Inggris, ditemukan bahwa sekitar 70 persen dihubungkan dengan adenovirus. Namun, penyebab penyakit ini masih misterius. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi