Selasa, 30/04/2024 - 02:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3.500 Orang Meninggal Setiap Hari

ADVERTISEMENTS

Hepatitis (ilustrasi). Apabila digabungkan, hepatitis B dan C telah menyebabkan 3.500 kematian per hari.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

MOSKOW —  Infeksi hepatitis B dan C menyebabkan 3.500 orang meninggal setiap hari secara global. Jumlahnya terus bertambah, dengan 6.000 orang baru terinfeksi penyakit tersebut setiap harinya, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (9/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Apabila digabungkan, hepatitis B dan C telah menyebabkan 3.500 kematian per hari dan angka tersebut terus meningkat,” tulis Laporan Hepatitis Global WHO.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Diperkirakan 254 juta orang hidup dengan hepatitis B dan 50 juta orang hidup dengan hepatitis C di seluruh dunia serta 6.000 orang baru terinfeksi virus hepatitis setiap hari. Jumlah kematian akibat virus hepatitis naik menjadi 1,3 juta pada 2022 dibanding 1,1 juta kematian pada 2019, berdasarkan laporan yang mengutip data baru dari 187 negara.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Lebih Ketat Jaga Kesehatan Selama Musim Pancaroba

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen. Di sisi lain, diperkirakan jumlah infeksi hepatitis baru “menurun dari 2,5 juta pada 2019 menjadi 2,2 juta pada 2022”.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Wilayah Pasifik Barat melaporkan jumlah pengidap hepatitis B dan C terbesar, yakni 103,9 juta orang, disusul 72,5 juta orang di Afrika dan 70,5 juta orang di Asia Tenggara. Laporan tersebut menyatakan bahwa sepuluh negara, yakni Bangladesh, China, Etiopia, India, Indonesia, Nigeria, Pakistan, Filipina, Rusia dan Vietnam, menyumbang hampir dua pertiga jumlah virus hepatitis B dan C di seluruh dunia.

Berita Lainnya:
Gejala Kelainan Darah yang Perlu Diwaspadai, Segera Periksa Diri ke Dokter

WHO menunjukkan sejumlah rintangan dalam upaya membasmi penyakit tersebut, termasuk jumlah orang yang belum terdiagnosis, rendahnya jumlah orang yang mendapat pengobatan, kesulitan akses, keterbatasan dana dan bayi yang tidak menerima vaksin hepatitis, meski obat-obatan telah “tersedia dengan harga terjangkau”.

 

sumber : Antara/Sputnik

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi