Sabtu, 27/04/2024 - 08:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Mentan Bergerak Cepat Cegah PMK di Jawa Tengah

ADVERTISEMENTS

Mentan SYL menegaskan perlunya langkah cepat dan sinergi tangani PMK

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BOYOLALI – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar Rapat Koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan beberapa pemerintah kabupaten, sekaligus meninjau ternak sapi di Boyolali untuk melakukan pencegahan penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Mentan SYL menegaskan perlunya langkah cepat dan sinergi antara pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dan stakeholder, dengan meningkatkan kewaspadaan dan mempercepat recovery ternak yang teridentifikasi positif PMK. Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan bantuan obat hewan, disinfektan, dan APD, serta telah membentuk gugus tugas nasional penanganan PMK.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Wabah PMK itu ada dan kita lihat tren penyembuhan yang sangat positif. Hari ini semua mengatakan seperti itu. Kecepatan kita bereaksi mengambil tindakan itu menentukan hasil,” demikian dikatakan SYL pada Rapat Koordinasi PMK di Kantor Bupati Boyolali, Jumat (13/5/2022).

ADVERTISEMENTS

Mentan SYL mendapat laporan kondisi terkini situasi PMK di Jawa Tengah yang mengalami hasil yang membaik. Karena itu ia memberi apresiasi kepada Gubernur Jawa Tengah, Bupati, DPR, dan Muspida sudah turun tangan dengan cepat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Astra Infra Berlakukan Diskon Tarif di Tiga Ruas Tol yang Dikelolanya

“Hari ini saya lega melihat perkembangan ternak di Klaten dan Boyolali yang memiliki populasi ternak sangat besar terutama susu, tidak boleh terkontaminasi PMK,” pintanya.

Lebih lanjut SYL menuturkan ada beberapa kunci upaya mempercepat penanganan PMK. Pertama, semua pihak bersikap tenang karena pemerintah sudah terjun ke lapangan untuk bekerja optimal dan hasil penanganan PMK yang semakin membaik. “Kedua, perbaiki data. Ini saatnya kita benahi dan faktualisasi data, termasuk berapa jumlah populasi, jumlah yang terkena PMK dan lainnya. Data itu yang objektif dan normatif,” ujarnya.

Ketiga, pemerintah telah membentuk gugus tugas nasional sehingga harus ditindaklanjuti secara serius dengan membentuk gugus tugas provinsi dan kabupaten. Dari gugus tugas akan lahir Satuan Tugas (Satgas) yang didukung Polri, TNI, dan Kejaksaan untuk mendukung percepatan penanganan PMK.

Berita Lainnya:
KAI Bandung Nyatakan Perjalanan KA Periode Milir-Mudik Berjalan Lancar

“Gugus tugas ini berfungsi menyusun dan melakukan agenda aksi serta sebagai pusat informasi. Oleh karena itu termasuk pengendalian Satgas harus siap, sehingga tidak ada informasi yang bias terkait kebenaran ternak yang terkena dan mati karena PMK,” tegasnya

Keempat, lanjut SYL, membangun empat agenda. Pertama agenda darurat, yakni lockdown dengan menutup daerah. Kedua, agenda temporary adalah penyuntikan, penyembuhan, dan lainnya. Ketiga, agenda recovery yaitu ternak yang mati diganti, disembuhkan, dan ditambahkan.

“Yang terpenting juga dilakukan yaitu sosialisasi terkait PMK itu tidak berbahaya pada manusia. Kemudian daging yang terkena PMK aman asalkan dimasak sampai matang,” tuturnya.

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat mengaku bangga dengan kehadiran langsung Mentan SYL dalam menangani wabah PMK. “Kehadiran Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo adalah sesuatu yang menggembirakan bagi masyarakat Boyolali. Karena menambah energi positif untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempercepat penanganan PMK,” ungkap Said.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi