Sabtu, 27/04/2024 - 09:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kepuasan terhadap Jokowi Turun karena Harga Minyak Goreng dan BBM Mahal

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) menyatakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus merosot.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menuturkan, saat ini tingkat kepuasan masyarakat kepada Jokowi sebesar 58,1 Persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Burhanuddin mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir, kondisi inflasi di Indonesia meningkat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Sejalan dengan itu, kepuasan terhadap Jokowi juga merosot.

ADVERTISEMENTS

Bahkan, angka kepuasan terhadap Jokowi hari ini adalah yang terendah sejak enam tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“58,1 persen di bulan Mei 2022 adalah angka terendah selama enam tahun terakhir. Terakhir angka kepuasan presiden terendah serendah ini adalah 2016 yakni 59,3 persen,” ucap Burhanuddin.

Berita Lainnya:
Minta Rokok tak Dikasih, Tukang Ngutang Bakar Toko Kelontong

Burhanuddin juga memaparkan hasil survei mengenai kondisi keterjangkauan minyak goreng oleh masyarakat setelah terungkap kasus mafia minyak goreng dan adanya BLT yang dibagikan pemerintah saat ini.

Hasilnya, sebanyak 72,8 responden menganggap saat ini harga minyak goreng kurang terjangkau dan tidak terjangkau sama sekali.

Sedangkan hanya 24,6 responden memandang harga minyak goreng sangat terjangkau, dan 2,6 persen tidak menjawab.

“Mayoritas merasa harga minyak goreng saat ini kurang atau tidak terjangkau sama sekali,” tutur Burhanuddin.

Kemudian terkait kenaikan harga BBM, sebanyak 30,6 persen masyarakat menilai pemerintah menaikkan harga BBM untuk mengurangi beban APBN.

Sementara sebanyak 49,1 persen menilai pemerintah harus berupaya untuk tidak menaikkan harga BBM. Serta, 20,3 persen tidak menjawab.

Berita Lainnya:
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran 5 April, MUI: Mereka Bukan Sesat Tapi Menyimpang

“Jadi, kebanyakan menilai meski harga bahan bakar dunia saat ini mengalami peningkatan, tapi pemerintah harus berupaya agar harga bahan bakar tidak dinaikkan, termasuk jika harus menambah utang,” jelasnya.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada periode 5-10 Mei 2022.

Populasi survei ini adalah WNI yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Survei dilakukan dengan metode kontak telepon melalui metode random digit dailing dengan sampel basis sebanyak 1.228 orang.

Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi