Selasa, 07/05/2024 - 19:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Pemukim Radikal Israel akan Mendirikan 10 Permukiman Ilegal Baru

ADVERTISEMENTS

Rencana pembangunan permukiman ilegal baru di Tepi Barat pada Juli mendatang

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

YERUSALEM — Sebuah kelompok ekstremis Israel di belakang permukiman kontroversial “Elyatar” di Gunung Sabih, secara terbuka mengungkapkan rencana untuk membangun sepuluh permukiman ilegal baru pada Juli mendatang. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dilansir dari Alaraby, Senin (16/5/2022), lebih dari 400 aktivis pro-pemukiman berkumpul pada minggu lalu di sebuah acara yang diselenggarakan oleh gerakan Nachala, sebuah kelompok pemukim ekstremis. Mereka berkumpul untuk membahas rencana membangun permukiman ilegal baru tersebut di Tepi Barat dalam dua bulan. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Puluhan sukarelawan direkrut pada konferensi tersebut untuk ambil bagian dalam membangun permukiman ilegal mereka. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Bandara-Bandara di Timur Tengah Beroperasi Kembali, Termasuk di Iran


Gerakan Nachala, yang mengorganisir pertemuan itu, kontroversial bahkan di kalangan orang Israel. Kelompok tersebut berada di belakang “Evyatar”, sebuah permukiman Israel yang dibangun dalam hitungan pekan pada Mei 2021 di dekat Gunung Sabih, di atas tanah milik tiga desa Palestina. 


 


“Setahun yang lalu, kami pergi ke Evyatar dan dalam beberapa hari rumah-rumah dibangun dan jalan-jalan diaspal, sebuah komunitas yang ramai dengan kehidupan didirikan,” kata Ketua Nachala, Zvi Elimelech Sharbaf, mengatakan pada konferensi tersebut.  


 


Protes harian terhadap permukiman itu ditekan secara brutal oleh tentara Israel, yang menembak dan membunuh sedikitnya delapan warga Palestina. 


 


Sementara semua permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki adalah ilegal dalam hukum internasional. “Evyatar” hampir unik karena juga secara luas dianggap ilegal di Israel dan pemukim dipaksa untuk pergi oleh pemerintah.  

Berita Lainnya:
TNI AU Kerja Sama dengan AU Yordania Terjunkan Bantuan Langsung ke Gaza


 


“Mereka tidak ingin ada satu Evyatar pun tapi kami akan membangun komunitas Evyatar 10 kali!” kata Sharbaf. 


 


Para pemukim yang tinggal di sana setuju untuk pergi pada Juli setelah mencapai kesepakatan dengan Tel-Aviv, meskipun mereka terus membangun sampai hari keberangkatan mereka.  


 


Janji mereka untuk pergi dilaporkan dijamin sebagai bagian dari pakta yang masih bisa melihat penyelesaian diizinkan setelah penyelidikan hak milik pribadi Palestina. Sampai saat itu, rumah-rumah itu tetap berdiri, di bawah perlindungan tentara Israel. Permukiman di Israel adalah ilegal menurut hukum internasional.


 


 


 


 


Sumber: alaraby 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi