Kamis, 02/05/2024 - 11:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Laporan: Perubahan Iklim Rugikan Perusahaan Asuransi

ADVERTISEMENTS

Perubahan iklim membuat sulit untuk mengasuransikan beberapa area.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 LONDON — Perubahan iklim merugikan industri asuransi dan hanya delapan persen perusahaan asuransi yang cukup mempersiapkan dampaknya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Laporan itu disampaikan konsultan Capgemini dan badan industri keuangan Efma pada Selasa (17/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kerugian yang diasuransikan dari bencana alam telah meningkat 250 persen dalam 30 tahun terakhir. Bahaya seperti kebakaran hutan dan badai, yang terlihat sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim, menyebabkan peningkatan yang lebih cepat dalam kerugian yang diasuransikan, kata laporan itu.

ADVERTISEMENTS

Risiko bencana utama perusahaan asuransi di masa lalu biasanya dari badai di negara bagian AS seperti Florida dan Texas, Seth Rachlin, pemimpin industri asuransi global di Capgemini, mengatakan kepada //Reuters.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun kepada Pemprov Papua Tengah

“Kami telah melihat banjir di Eropa dan kebakaran hutan di Australia, kebakaran hutan di California, itu menjadi masalah geografis yang lebih luas, mempengaruhi persentase yang lebih luas di bumi.”

Jerman dan bagian lain Eropa dilanda banjir pada Juli 2021, sementara hujan lebat membanjiri pantai timur Australia awal tahun ini. Perusahaan asuransi Eropa memimpin dalam menanamkan masalah lingkungan, sosial dan tata kelola dalam penjaminan dan investasi asuransi dan dalam fokus pada pencegahan risiko.

Lebih dari 30 persen perusahaan asuransi secara global membatasi investasi di perusahaan yang tidak berkelanjutan, dan lebih dari 20 persen membatasi perlindungan asuransi untuk perusahaan yang tidak berkelanjutan, kata laporan itu. 74 persen dari perusahaan asuransi yang diwawancarai merasa bahwa perubahan iklim membuat sulit untuk mengasuransikan beberapa area.

Berita Lainnya:
KAI: Animo Penumpang Kereta Api Garut-Jakarta Lebih Tinggi Saat Arus Balik

Daerah seperti California telah melihat perusahaan asuransi menarik diri karena jumlah dan tingkat keparahan kebakaran hutan. Tujuh puluh satu persen pelanggan asuransi mengatakan tawaran diskon akan membuat mereka sangat mungkin untuk mengurangi eksposur properti mereka atau aset lainnya terhadap risiko bencana alam.

Lebih dari 4.900 pelanggan asuransi disurvei di 16 negara pada Januari dan Februari 2022 untuk laporan tersebut. Laporan tersebut juga didasarkan pada wawancara dengan lebih dari 270 eksekutif asuransi senior di 27 pasar.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi