Selasa, 21/05/2024 - 19:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menyorot Fakta “Deportasi” UAS dan Tuduhan Serius Otoritas Singapura

OLEH: ILHAM BINTANG

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

PERISTIWA “deportasi” Ustaz Abdul Somad (UAS) dan rombongan Senin (16/5) lalu di Singapura masih memantik reaksi prokontra di Tanah Air hingga hari ini.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Apalagi setelah Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) mengungkap alasan “deportasi” UAS yang sayangnya tanpa didahului klarifikasi dan bukti kongkret.

Rilis MHA diluncurkan sehari setelah kejadian. Atau selang beberapa jam setelah KBRI Singapura mengirim Nota Diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Singapura untuk meminta penjelasan mengenai peristiwa itu.

“Pesanan” Jakarta

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

UAS yang dihubungi kemarin menganggap apa pun penilaian Otoritas Singapura terhadapnya, dia tetap menduga kejadian yang menimpanya di Kota Singa adalah “pesanan” dari Jakarta. Persis seperti yang pernah dia alami tempo hari di Timor Leste.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Di Timor Leste sejam sebelum pesawat mendarat, masuk faks dari Jakarta, UAS teroris,” kenangnya ketika dihubungi menanggapi pernyataan Kementerian Dalam Negeri Singapura.

“Soal fatwa bom syahid di Palestina, jin kafir, nonmuslim disebut kafir, semua sudah tuntas. Sudah diklarifikasi. Mereka (MHA) tinggal googling di internet atau klik kanal YouTube semua sudah UAS klarifikasi,” sambungnya Rabu (18/5) siang via WhatsApp, pas di hari ulang tahunnya yang ke-45.

ADVERTISEMENTS

Cek Fakta

ADVERTISEMENTS

Merujuk pernyataannya, semalam saya mengecek fakta di YouTube. Benar ada. Judulnya: “Klarifikasi mengenai bom Syahid di Palestina.”Video di-upload empat tahun lalu (2018) untuk meluruskan pemelintiran ceramahnya dua tahun sebelumnya (2016).

Berita Lainnya:
Pimpinan Ponpes di Riau Diduga Cabuli Puluhan Santri, Oknum Wartawan Minta Rp150 Juta untuk Tutupi Kasus

“Saya masih ingat ceramah saya dua tahun lalu yang ternyata sudah dipotong-potong, sehingga terlepas dari konteksnya. Hari, tanggal, dan di masjid mana saya ceramah soal bom itu pun, saya masih ingat (menyebut nama masjid). Waktu itu saya menjawab pertanyaan jemaah soal bom bunuh diri di Palestina. Saya bilang, sekarang saya klarifikasi, dalam konteks kejadian di Palestina –karena negerinya dicaplok Israel– itu bukan bom bunuh diri namanya melainkan bom syahid, karena perjuangan dilakukan untuk mempertahankan Tanah Air mereka,” ujar UAS di video sambil mengutip ayat Al Quran yang mendukung perjuangan syahid itu.

Soal Sebutan Kafir

Apa alasan sekaligus tuduhan Pemerintah Singapura menolak UAS masuk Singapura dirilis Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) di situs resminya (17/5).

1. Kementerian Dalam Negeri (MHA) memastikan bahwa Ustaz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam dengan enam pendamping perjalanan. Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan ke feri untuk kembali ke Batam pada hari yang sama.

2. Somad dikenal sebagai penyebar ajaran ekstremisme dan ajarannya menimbulkan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multiras dan multiagama Singapura. Misalnya, Somad pernah berkotbah soal bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi ‘syahid’. Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal ‘jin (roh/setan) kafir’. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut nonmuslim sebagai ‘kafir’ (kafir).

Berita Lainnya:
Aktor Senior Dorman Borisman Dijadwalkan Operasi Amputasi Kaki Hari Ini

3. Masuknya pengunjung ke Singapura tidak otomatis bukan pula menjadi haknya. Setiap kasus dinilai berdasarkan rekam jejaknya. Sementara Somad berusaha memasuki Singapura dengan berpura-pura dalam rangka kunjungan sosial. Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura.

Pernyataan MHA yang tidak disertai data atau bukti-bukti. Membuat UAS meradang. Contoh tuduhan menyebut kafir untuk nonmuslim, mestinya diklarifikasi.

Nonmuslim memang disebut kafir, dan itu tidak mengimpresikan hal buruk atau negatif. Perkataan kafir menjadi negatif justru kalau ditujukkan kepada sesama muslim.

“Serajin apa PNS Kementerian Luar Negeri Singapura  nonton tausiyah UAS? Siapa mengompor-ngompori? UAS tidak jadi masuk Timor Leste karena sejam sebelum landing masuk fax dari Jakarta, UAS teroris. UAS diusir dari Swiss karena ada faks dari Jakarta, dikirim gambar UAS pernah diusir ceramah di Amsterdam. Siapa ngirim faks dari Jakarta? Sejarah akan membuktikan, memperlihatkan sampah-sampah sejarah,” paparnya.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi