Sabtu, 27/04/2024 - 01:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Konsumsi Listrik di AS Naik ke Rekor Tertinggi di 2022

ADVERTISEMENTS

Konsumsi listrik di AS naik ke rekor tertinggi seiring bertumbuhnya ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 WASHINGTON — Konsumsi listrik Amerika Serikat (AS) berada di jalur untuk naik ke rekor tertinggi pada 2022 dan 2023 seiring pertumbuhan ekonomi, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam Prospek Energi Jangka Pendek (Short Term Energy Outlook-STEO) pada Selasa (7/6/2022). EIA memproyeksikan permintaan listrik akan naik menjadi 4.010 miliar kilowatt-jam (kWh) pada 2022 dan 4.019 miliar kWh pada 2023 dari 3.930 miliar kWh pada 2021.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Hal itu dibandingkan dengan terendah delapan tahun sebesar 3.856 miliar kWh pada 2020, tertekan oleh pandemi, dan tertinggi sepanjang masa sebesar 4.003 miliar kWh pada 2018. EIA memproyeksikan penjualan listrik 2022 akan bertahan pada 1.477 miliar kWh untuk konsumen perumahan, tetapi meningkat menjadi 1.363 miliar kWh untuk pelanggan komersial karena lebih banyak orang kembali bekerja di kantor dan 1.026 miliar kWh untuk industri.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Samsung Next Cabut dari Israel

Angka itu dibandingkan dengan tertinggi sepanjang masa sebesar 1.477 miliar kWh pada 2021 untuk konsumen perumahan, 1.382 miliar kWh pada 2018 untuk pelanggan komersial dan 1.064 miliar kWh pada 2000 untuk industri. EIA mengatakan, pangsa gas alam dari pembangkit listrik akan bertahan di 37 persen pada 2022, sama seperti 2021, kemudian turun menjadi 36 persen pada 2023.

ADVERTISEMENTS

Pangsa batu bara akan turun dari 23 persen pada 2021 menjadi 21 persen pada 2022 dan 20 persen pada 2023 saat produksi listrik terbarukan meningkat. Persentase pembangkit listrik terbarukan akan naik dari 20 persen pada 2021 menjadi 22 persen pada 2022 dan 24 persen pada 2023.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Biden akan Teken Paket Bantuan, Segera Kirim Senjata ke Kiev

Pembangkit listrik tenaga nuklir akan turun dari 20 persen pada 2021 menjadi 19 persen pada 2022 sebelum kembali ke 20 persen pada 2023. Badan tersebut memproyeksikan penjualan gas bumi 2022 akan meningkat menjadi 13,46 miliar kaki kubik per hari (bcfd) untuk konsumen perumahan, 9,12 bcfd untuk pelanggan komersial, 22,80 bcfd untuk industri dan 31,77 bcfd untuk pembangkit listrik, dibandingkan dengan tertinggi sepanjang masa 14,32 bcfd pada 1996 untuk konsumen perumahan, 9,63 bcfd pada 2019 untuk pelanggan komersial, 23,80 bcfd pada 1973 untuk industri dan 31,75 bcfd pada 2020 untuk pembangkit listrik.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi