Senin, 06/05/2024 - 14:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Terbukti, Gaya Hidup Konsumsi Minuman Beralkohol Tingkatkan Risiko Terkena Kanker

ADVERTISEMENTS

Ada beberapa bukti terkait aktivitas konsumsi minuman beralkohol dan kanker.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cancer of unknown primary (CUP). Salah satu dari faktor risiko tersebut adalah aktivitas yang cukup populer di berbagai belahan dunia, yaitu minum alkohol.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa minum alkohol dapat meningkatkan risiko CUP,” ungkap Cancer Research UK, seperti dilansir BestLife, Senin (13/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Ketika dokter mendiagnosis kanker, jenis kanker akan ditentukan berdasarkan area di mana kanker tersebut bermula. Sebagai contoh, ada seorang pasien yang datang ke dokter dalam kondisi sudah terkena kanker payudara dan kanker hati.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Setelah ditelusuri, kanker pertama kali muncul di payudara pasien. Setelah itu kanker baru menyebar ke hati. Dari temuan ini, dokter akan mendiagnosis pasien tersebut dengan kanker payudara, bukan kanker hati.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Ada kalanya, pasien datang ke dokter dengan kondisi sel kanker yang sudah menyebar ke organ lain. Akan tetapi, kanker primer yang memicu penyebaran tersebut tidak diketahui. Kondisi inilah yang kerap disebut sebagai CUP.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
17 Ribu Lebih Wisatawan Berkunjung ke Sabang saat Libur Lebaran


Dalam banyak kasus, kanker primer dari kasus CUP tak bisa diketahui. Hal ini bisa sangat menyulitkan dokter dalam menentukan rencana pengobatan yang memiliki tingkat kesuksesan optimal. Kondisi ini akan turut berdampak pada prognosis pasien yang cenderung buruk.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Kabar baiknya, diagnosis CUP cukup langka. Mengacu pada Cleveland Clinic, hanya sekitar dua persen pasien kanker yang terdiagnosis dengan CUP.


“Ketika mereka pertama kali didiagnosis, kanker-kanker ini telah menyebar jauh dari titik awal mereka berasal,” jelas American Cancer Society (ACS).


Tak hanya itu, CUP juga sering disebabkan oleh jenis kanker yang sifatnya bertumbuh atau menyebar dengan cepat. Rata-rata harapan hidup para pasien CUP adalah sekitar 9-12 bulan setelah diagnosis dibuat.


“Tapi ini bisa sangat bergantung pada banyak faktor, termasuk jenis sel kanker, di aman kanker ditemukan, seberapa jauh kanker sudah menyebar, kesehatan umum individu, terapi yang diterima, dan seberapa baik kanker merespons pengobatan,” ujar ACS.


Dari beragam faktor yang dapat meningkatkan risiko CUP, minum alkohol merupakan salah satunya. Terlebih, bila konsumsi alkohol dilakukan secara berlebihan.

Berita Lainnya:
Tenggorokan Nyeri, Kapan Harus Curiga Itu Gejala Kanker?


“Mengurangi asupan alkohol memiliki banyak manfaat, termasuk menurunkan risiko kanker Anda,” jelas Cancer Research UK.


Menurut Cancer Research UK, batas konsumsi alkohol yang direkomendasikan adalah 14 unit alkohol per pekan. Sebagai gambaran, satu gelas anggur atau wine setara dengan 2-3 unit alkohol.


Beberapa faktor risiko lain dari CUP adalah berusia di atas 75 tahun dan memiliki kebiasaan merokok. Memiliki tubuh gemuk atau obesitas juga dapat meningkatkan risiko CUP.


Mengingat kanker primernya tak diketahui, CUP bisa memunculkan gejala yang sangat beragam. Akan tetapi, Mayo Clinic mengungkapkan bahwa ada beberapa gejala umum yang biasa ditemukan pada kasus CUP.


Sebagian dari gejala tersebut adalah adanya rasa nyeri, ada benjolan di bawah kulit, perubahan pola buang air besar, berkemih lebih sering, berkeringat malam hari, batuk persisten, demam, dan penurunan berat badan tanpa sebab. Coba periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala ini, terlebih bila gejala tersebut muncul tanpa diketahui dengan jelas pemicunya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi