Selasa, 30/04/2024 - 08:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Analis: Pergerakan IHSG Dibayangi Isu Reshuffle Kabinet Jokowi

ADVERTISEMENTS

Penantian pengumuman Reshuffle Kabinet Jokowi berpotensi negatif bagi IHSG

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya pada pembukaan perdangan sesi kedua hari ini, Rabu (15/6/2022). IHSG kembali jatuh dari level psikologis 7.000 ke posisi 6.989,56.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan pergerakan IHSG hari ini dibayangi beberapa sentimen negatif baik eskternal maupun internal. Salah satunya kabar mengenai pergantian (reshuffle) sejumlah menteri.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Penantian pengumuman Reshuffle Kabinet Rabu ini berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan Rabu ini,” kata Edwin, Rabu (15/6/2022). 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jaga Stabilitas Harga Pangan, Erick Thohir Gencarkan Pasar Sembako Murah


Dari eksternal, menurut Edwin, penurunan bursa utama Wall Street juga mempengaruhi pergerakan IHSG. Setelah turun tajam selama 4 hari berturut-turut sebesar 8,27 persen, indeks DJIA kembali turun sebesar 0,50 persen pada perdagangan Selasa.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Investor mengantisipasi naiknya Fed Fund Rate (FFR) sebesar 75 bps yang diumumkan pada 15 Juni 2022 sebagai respons naiknya inflasi tertinggi selama 41 tahun terakhir,” kata Edwin.


Tingginya inflasi AS dan akan agresifnya The Fed menaikkan FFR bukan hanya berdampak atas tajamnya kejatuhan Indeks DJIA tetapi juga berdampak atas naiknya yield obligasi AS segala tenor khususnya tenor 10 tahun yang saat ini sudah mendekati level 3,5 persen.

Berita Lainnya:
Brunei Ingin Bangun Kereta Cepat di Kalimantan, Hubungkan Sarawak Hingga IKN


Kejatuhan tajam Indeks DJIA dan naiknya yield obligasi AS disebut akan semakin menekan pasar saham. Selain itu, berlanjutnya kejatuhan harga beberapa komoditas seperti minyak, timah, batu bara, emaa hingga nikel juga akan berdampak kepada saham-saham terkait. 


Pada awal perdagangan sesi kedua hari ini, ADRO telah jatuh sebesar 6,75 persen, disusul INCO yang terpangkas 5,21 persen. PTBA dan ITMG masing-masing terkoreksi sebesar 4 persen. Kemudian AALI melemah 2 persen. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi