Jumat, 26/04/2024 - 07:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

ITAGI: DBD Banyak Serang Anak Kecil dan Remaja, Kenali 3 Fase Penyakitnya

ADVERTISEMENTS

DBD paling banyak menyerang anak di bawah usia sembilan tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) mengungkapkan kelompok yang paling banyak terserang Demam berdarah dengue (DBD). Penyakit akibat infeksi virus dengue itu paling banyak menyerang anak kecil dan remaja.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Kasus-kasus kita banyak yang di bawah sembilan tahun,” ujar Ketua ITAGI Prof Sri Rezeki Hadinegoro dalam “Peringatan Asean Dengue Day (ADD) 2022” yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (15/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Danlanud dan Pj Bupati Aceh Besar Gelar Bazar Pangan Murah


Prof Sri mengemukakan, dari hasil penelitian terhadap 1.800 anak umur satu hingga 18 tahun di 14 provinsi tampak 25 persen anak umur satu tahun di antaranya sudah pernah terkena dengue. Lalu, pada anak umur lima tahun 50 persen dan umur 18 tahun mencapai 90 persen.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Petani Aceh Besar Dukung PON, Jadwal Tanam Jalan Terus


“Berarti ini sangat endemis, kita katakan hyper endemis,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Oleh karena itu, menurut Prof Sri, meningkatkan kesadaran dan pemahaman di masyarakat tentang bahaya dan pencegahan DBD penting. Sebab, dalam suatu penyakit yang ada berhubungan dengan transmisi dari luar bukan manusia ini, pencegahannya menjadi sulit sekali.


“Bersama-sama kita harus mengurangi kontak nyamuk ini pada manusia,” kata dia.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi