Selasa, 30/04/2024 - 12:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNETTEKNOLOGI

Riset Sebut Ada 623 Juta Serangan Ransomware pada 2021

ADVERTISEMENTS

Angka serangan ransomware naik 105 persen dari tahun sebelumnya

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Dalam SonicWall Cyber ​​Threat Report 2022, SonicWall, intelijen keamanan siber menyatakan bahwa pada tahun 2021 ada lebih dari 623 juta serangan ransomware di seluruh dunia. Angka ini naik 105 persen dari tahun sebelumnya 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Dilansir dari Slashgear, menurut penelitian, semua jenis serangan siber sedang meningkat. Misalnya seperti crypto jacking yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa dengan 97,1 juta insiden. Sementara ransomware naik 98 persen di Amerika Serikat dan 227 persen di Inggris.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Ada berbagai alasan mengapa serangan siber meningkat sejak 2020. Pandemi global mempercepat perubahan digital, dengan orang-orang di seluruh dunia online untuk tinggal dan bekerja. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Aplikasi Ini Maksimalkan Potensi Fiksi dan Minat Baca di Indonesia


Phishing, ransomware, serangan tanpa klik, dan penipuan terkait kesehatan atau COVID adalah tren peretasan yang populer di era modern. Aksi ini mempengaruhi bisnis kecil dan besar.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Bagaimana melindungi data Anda dari peretas?


 


Sebagian besar serangan cyber criminal dapat dihindari hanya dengan menganggap serius peretas dan percaya bahwa itu juga bisa terjadi pada Anda. Menurut Info Security Magazine, menggunakan kata sandi yang kuat dan mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) dapat menghindari 90 persen serangan.


Tindakan pencegahan dasar lainnya, seperti memasang antivirus yang andal dan memperbarui gadget Anda, ini dipercaya dapat membantu mencegah serangan. 

Berita Lainnya:
Cuaca Ekstrem dan Mudik Tingkatkan Penularan Flu Singapura?


Meminta kata sandi atau informasi pribadi korban adalah salah satu taktik paling sukses yang digunakan peretas untuk menargetkan mereka. Korban dapat dihubungi melalui email, SMS, Instagram, situs penipuan, atau bahkan panggilan telepon. 


Untuk menipu korban agar menyerahkan data, penjahat dunia maya sering kali menyamar sebagai agen atau perwakilan perusahaan. 


Banyak konsumen merasa bahwa ponsel cerdas tidak menjadi sasaran peretas, tetapi tidak demikian. Menurut perusahaan keamanan siber Zimperium, penjahat siber menyerang lebih dari 10 juta perangkat seluler di 214 negara pada tahun 2021.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi