Selasa, 30/04/2024 - 04:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BOLABOLA NASIONAL

Polisi Beberkan Kronologis Dua Bobotoh Tewas saat Persib  Persebaya

ADVERTISEMENTS

Polisi sebut korban meninggal berada pada kerumunan yang hendak antre masuk

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 BANDUNG — Polisi membeberkan kronologi peristiwa dua orang bobotoh yang meninggal dunia saat pertandingan Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya di Stadion GBLA, Kota Bandung berlangsung kemarin, Jumat (17/6/2022). Dua bobotoh berasal dari Bandung dan Bogor.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung mengatakan petugas kepolisian melakukan pengamanan pada 26 pintu di Stadion GBLA. Penonton yang hendak memasuki stadion harus menyerahkan tiket di empat pintu yang disediakan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Sesuai dengan rencana pengamanan 26 pintu itu kita jaga, di atas untuk akses ke tempat penonton, kemudian di bawah juga ada, ada empat pintu masuk untuk akses sobek karcis, itu juga kita tempatkan personel lengkap,” ujarnya disela-sela mengunjungi korban meninggal dunia di Jalan Cibaduyut, Sabtu (18/6/2022).

ADVERTISEMENTS


Ia menuturkan penonton yang hendak memasuki area tribun harus menunjukkan karcis dan yang tidak memiliki karcis tidak boleh masuk. Namun, banyak penonton yang tidak sabar ingin masuk ke area tribun stadion.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pochettino Akui Chelsea tak Berikan Perlawanan Maksimal kepada Arsenal


“Banyak yang ingin masuk tidak sabar, ingin buru-buru masuk kemudian ada korban di luar yah, di depan pintu sobek karcis bukan di dalam gedung (stadion),” ujarnya. Pihaknya menduga banyak yang ingin masuk dengan buru-buru.


“Jadi, dugaannya itu adalah tidak sabar ingin masuk, terburu-buru. Padahal sudah diimbau agar antre dan antreannya juga sudah ada, kemudian diminta menunjukkan tiket baik dari telepon genggam maupun tiket karcis atau hard copynya,” katanya.


Aswin mengatakan para suporter terlihat ingin cepat masuk tribun tanpa memperhatikan keselamatan. Bahkan terdapat yang pingsan dan petugas memberikan pertolongan.


“Kebanyakan dari penonton ingin buru-buru masuk, tapi melupakan keselamatan. Kemudian tiba-tiba ada yang pingsan dan kita bawa ke Rumah Sakit (RS), diberikan pertolongan oleh pihak RS,” katanya.

Berita Lainnya:
Arsenal Terlibat Persaingan Ketat dengan Liverpool dan City, Arteta Sangat Bersemangat


Ia mengatakan korban meninggal dunia saat kejadian berada pada kerumunan yang hendak antre masuk ke tribun. Pihaknya selalu mengingatkan penonton untuk tertib dan menunjukkan tiket.


“Iya, kerumunan yang antre masuk, diimbau oleh polisi yang jaga di situ agar antre tertib, yang punya tiket menunjukkan tiketnya dan yang tidak punya agar mundur dan itu selalu disampaikan oleh petugas kita,” katanya.


Ia mengatakan pihaknya membawa korban yang pingsan ke ambulans dan dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih. Waktu kejadian bobotoh meninggal sendiri pihak dokter yang mengetahui.


Selain itu tidak terdapat luka-luka, benturan atau tawuran pada korban yang meninggal dunia. Mereka diduga pingsan karena berdesak-desakan.


“Tidak ada luka-luka, tidak ada benturan atau tawuran, waktu menonton itu mereka gabung Bobotoh dan Bonek. Dugaan korban berdesakan,” katanya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi