Sabtu, 27/04/2024 - 01:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Bangun Kesiangan hingga Sholat Subuh Terlewat, Harus Bagaimana?

ADVERTISEMENTS

Bangun untuk sholat Subuh kerap dilewatkan sebagian orang

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

KAIRO–Bangun pada subuh tepat waktu merupakan ujian cukup berat bagi sebagian orang, terutama untuk mengerjakan sholat subuh. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Udara dingin, rasa kantuk, hingga godaan kasur empuk membuat sebagian Muslim kesulitan untuk sholat Subuh.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Karena cobaan tersebut, tidak sedikit yang bangun kesiangan. Bangun saat matahari sudah terlihat jelas atau bahkan saat hari sudah siang. Bagaimana sebenarnya aturan Islam bagi Muslim yang bangun kesiangan? Apakah tetap sholat atau meninggalkan Subuh saja karena telah lewat waktunya?  

ADVERTISEMENTS


Anggota Komisi Fatwa di Lembaga Fatwa Mesir, Dar Ifta, Dr Mahmoud Shalaby mengatakan, seorang yang tidak melakukan subuh tepat waktu karena memang belum terbangun dari tidurnya, maka tidak mendapat dosa. Orang yang tidur itu harus segera melakukan sholat setelah dia bangun.  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Mengapa Ritual Penyembelihan Sapi Merah Bahaya untuk Masjid Al Aqsa?


“Jika waktu sholat berakhir, maka seorang Muslim wajib mengqadhanya segera setelah bangun tidur. Berdosa jika dia telah bangun dan mendengar adzan (lalu tidur lagi), tapi jika memang kondisinya tidur, tidak dianggap bersalah karena ini (tidur) menjadi alasan,” katanya dilansir dari Elbalad, Selasa (21/6/2022). 


Seperti diketahui, dalam Islam, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang terlepas dari dosa. Dari Ali bin Abi Thalib RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: 


رُفعَ القلَمُ عن ثلاثةٍ : عنِ الصَّبيِّ حتَّى يبلغَ ، وعن المجنونِ حتَّى يُفيق ، وعنِ النَّائمِ حتَّى يستيقظَ

Berita Lainnya:
Harta Warisan Kerap Jadi Sumber Konflik, Begini Penjelasannya


Artinya:“Pena catatan amal diangkat dari tiga orang: dari anak kecil sampai dia baligh, dari orang gila sampai ia waras, dari orang yang tidur sampai ia bangun.” (HR Bukhari).  


Meski orang tidur mendapat keringanan, seorang Muslim harus selalu berupaya untuk beribadah kepada Allah SWT dengan tuntunan yang telah diberikan Allah dan Rasul-Nya. 


Dia harus selalu meningkatkan usahanya untuk menghindari hal-hal yang membuat lalai dari ibadah kepada Allah SWT. 


Dalam konteks sholat Subuh, seorang Muslim yang baik akan berusaha agar tidak kesiangan sholat subuh, seperti berusaha untuk tidak tidur terlalu larut, menggunakan alarm untuk bangun subuh dan lain sebagainya.   

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi