Sabtu, 04/05/2024 - 07:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Benjamin Netanyahu Bersiap Kembali Ambil Kekuasan Israel

ADVERTISEMENTS

Benjamin Netanyahu bersiap merebut posisi pemimpin Israel.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

TEL AVIV — Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang bersiap menggalang kekuatan untuk kembali ke atas panggung untuk merebut posisi pemimpin Israel. Kesempatan ini terbuka usai pemerintahan Israel yang dipimpin Naftali Bennett membubarkan parlemen pada Senin (20/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Saya pikir angin telah berubah. Saya merasakannya,” kata Netanyahu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Netanyahu menggambarkan pembubaran parlemen sebagai kabar baik bagi jutaan orang Israel. Dia mengatakan akan membentuk pemerintah nasionalis luas yang dipimpin oleh Likud setelah pemilihan berikutnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Tapi Netanyahu juga bersumpah untuk mencoba membentuk pemerintahan alternatif sebelum pemungutan suara parlemen dengan mencoba membujuk beberapa lawannya untuk mendukungnya. Kemungkinan itu tampak tipis, mengingat masa lalu mereka yang menginginkan dia diadili atas serangkaian tuduhan korupsi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Ada kebutuhan untuk merehabilitasi negara Israel, dan kami memiliki kemampuan untuk melakukannya,” kata Netanyahu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pembubaran parlemen ini menempatkan Israel dalam pemilihan baru yang kelima dalam tiga tahun. Empat pemilihan sebelumnya berfokus kepada kemampuan Netanyahu untuk memerintah saat menghadapi penyelidikan korupsi, meski akhirnya dia menghadapi pengadilan atas tuduhan itu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Membaca Sinyal Respons Israel Atas Serangan Iran

Sementara jajak pendapat memproyeksikan Netanyahu sebagai calon terdepan dalam pemilihan terbaru, masih jauh dari kepastian bahwa partai Likud dapat mengamankan mayoritas parlemen yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan baru. Meski jajak pendapat memperkirakan bahwa Likud akan sekali lagi muncul sebagai partai tunggal terbesar.

Tapi masih belum jelas apakah Netanyahu akan dapat mengumpulkan dukungan yang diperlukan dari mayoritas anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Presiden Institut Demokrasi Israel Yohanan Plesner mengatakan, perkembangan terbaru menunjukan indikasi yang jelas bahwa krisis politik terburuk Israel tidak berakhir ketika pemerintah ini dilantik.

Terlebih lagi koalisi Bennett masih memiliki pencapaian yang cukup dibanggakan dan suara yang kuat, meski telah kehilangan mayoritas usai beberapa anggota koalisi memutuskan pergi. Koalisi Bennett mencakup beragam partai, mulai dari faksi dovish yang mendukung diakhirinya pendudukan Israel atas tanah yang direbut pada 1967 dan diklaim oleh Palestina, hingga partai garis keras yang menentang kenegaraan Palestina. Banyak pihak memiliki sedikit kesamaan selain permusuhan bersama terhadap Netanyahu.

Berita Lainnya:
WHO: Invasi Israel ke Rafah Bisa Jadi Bencana Kemanusiaan

“Bersama-sama, kami mengeluarkan Israel dari lubang. Banyak hal yang kami capai di tahun ini. Pertama dan terpenting, kami membawa ke tengah panggung nilai-nilai keadilan dan kepercayaan,” kata Bennett, berdiri di samping mitra utamanya, Menteri Luar Negeri Yair Lapid.

Peluang Netanyahu pun semakin terhimpit dengan kesepakatan koalisi Bennett bersama Lapid yang mengepalai partai besar berhaluan tengah Yesh Atid. Lapid sekarang menjadi perdana menteri sementara sampai pemilihan dan memang dipersiapkan menjadi saingan utama Netanyahu.

Berdiri bersama dengan Bennett, Lapid berterima kasih kepada rekannya atas kerja kerasnya dan karena menempatkan negara di atas kepentingan pribadinya. “Bahkan jika kita akan pemilu dalam beberapa bulan, tantangan kita sebagai negara tidak bisa menunggu,” kata Lapid.

“Yang perlu kita lakukan hari ini adalah kembali ke konsep persatuan Israel. Tidak membiarkan kekuatan gelap memisahkan kita dari dalam,” ujarnya.


sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi