Jumat, 03/05/2024 - 23:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ekonom Bank Mandiri Nilai Keputusan BI Tahan Bunga Acuan Sudah Tepat

ADVERTISEMENTS

BI kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menilai keputusan Bank Indonesia (BI) untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen karena belum adanya tanda-tanda peningkatan inflasi inti sudah tepat.”Kami masih mengharapkan agar BI lebih menekankan kepada perkembangan tingkat inflasi domestik dalam keputusan peningkatan suku bunga acuan,” kata Faisal kepada Antara di Jakarta, Jumat (24/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Ia menyadari bahwa tekanan pada sisi eksternal memang telah meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir. Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed telah menjadi lebih agresif dalam menaikkan suku bunga kebijakannya dalam pertempuran untuk menjinakkan inflasi setelah inflasi Negeri Paman Sam di bulan Mei melonjak ke level tertinggi sejak 1981.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
KDEKS Dinilai Dapat Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Syariah Sumbar
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sebelas bank sentral lainnya, lanjut Faisal, termasuk Bank Sentral Inggris, juga telah mengikuti dengan menaikkan suku bunga kebijakan mereka di tengah lonjakan inflasi.”Namun, kami tetap mempertahankan pandangan kami bahwa BI tidak akan terburu-buru untuk meningkatkan suku bunga. Kami masih melihat bahwa waktu untuk kenaikan bunga acuan akan sangat bergantung pada perkembangan inflasi yang diperkirakan akan meningkat secara substansial dan secara fundamental di semester II-2022,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Menurut dia, hal tersebut karena neraca perdagangan Indonesia yang masih terus mencatat surplus pada bulan Mei 2022, meskipun terdapat larangan ekspor minyak sawit.Kondisi itu dapat meningkatkan kinerja neraca transaksi berjalan yang mendukung stabilitas nilai tukar rupiah di tengah arus keluar modal asing terkait dengan sentimen risk-off selama normalisasi moneter global. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Adapun tren pelemahan rupiah sebagian dipengaruhi oleh faktor musiman dividen repatriasi pada triwulan II-2022.Apalagi dari sisi domestik, sambung Faisal, tingkat inflasi hingga bulan Mei tetap dalam rentang 2 persen sampai 4 persen, sehingga memberikan ruang yang cukup untuk suku bunga BI tetap di 3,5 persen saat ini.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
BI: Kontribusi Sukuk Hijau Indonesia Torehkan Capaian Positif


“Kami perkirakan inflasi di akhir tahun bisa di atas 4 persen, meskipun tidak akan setinggi perkiraan awal kami sebesar 4,6 persen sejak pemerintah telah memutuskan untuk memompa subsidi tambahan untuk energi,” tutur Faisal.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Secara keseluruhan, dirinya memproyeksikan BI akan meningkatkan suku bunga kebijakan hingga 75 basis poin atau mencapai 4,25 persen pada tahun 2022. Sementara itu, bank sentral diperkirakan melanjutkan langkah-langkah makroprudensial agar tetap akomodatif pada tahun ini.


 


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi