Senin, 06/05/2024 - 03:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tito Ungkap Alasan Pemerintah Masih Moratorium DOB

ADVERTISEMENTS

Tujuan akhir dari pemekaran ialah kemandirian fiskal di daerah yang baru.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengatakan, pemekaran daerah bukan hanya sebatas pembagian wilayah. Menurut dia, tujuan akhir dari pemekaran ialah kemandirian fiskal di daerah yang baru itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Target akhirnya adalah kemandirian fiskal, mereka mampu memiliki anggaran tersendiri, tidak tergantung kepada pusat, sehingga mereka bisa menyejahterakan rakyat melalui program-program,” ujar Tito dikutip dari siaran persnya, Jumat (24/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia mengatakan, otonomi daerah atau semangat desentralisasi memberikan kewenangan bagi daerah untuk dapat mengelola urusannya sendiri. Karena itu, pertimbangan untuk bisa kembali membuka keran izin pemekaran tak dapat dilakukan dengan mudah.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Hingga kini, pemerintah masih melakukan moratorium daerah otonomi baru (DOB). Tito menuturkan, aspek kemampuan finansial perlu dipertimbangkan agar daerah tak bergantung hanya pada transfer dana dari pemerintah pusat atau transfer ke daerah dan dana desa (TKDD).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Luhut Hingga Kaesang Hadiri Halal Bihalal di Kantor Golkar

Dia menjelaskan, kekuatan fiskal daerah ditunjang dari tiga sumber, yakni TKDD, pendapatan asli daerah (PAD), serta sumber-sumber lain yang dimiliki daerah misalnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dari ketiga sumber fiskal daerah tersebut, Tito membagi daerah berdasarkan kemampuan fiskalnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pertama, kemampuan daerah yang kapasitas fiskalnya kuat ditandai dengan PAD-nya tinggi sehingga tak bergantung hanya pada TKDD. Kedua, daerah yang memiliki kemampuan fiskalnya sedang, yakni daerah dengan proporsi TKDD dan PAD seimbang.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Ketiga, daerah yang kemampuan fiskalnya rendah karena terlalu bergantung pada TKDD dan minim PAD. “Jadi, kalau transfer pemerintah pusat lambat atau ada kapasitas fiskal di tingkat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) pendapatan kita yang tidak sesuai target misalnya, dan harus dirasionalisasi, ini akan berdampak, programnya tidak akan jalan,” kata Tito.

Berita Lainnya:
DPR Panggil KPU pada 15 Mei Bahas Evaluasi Pemilu 2024

Untuk dapat menyejahterakan masyarakat, Mendagri meminta setiap daerah mengembangkan kreativitas dan menggali potensi daerahnya masing-masing. Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan PAD, sehingga daerah memiliki kapasitas fiskal yang mumpuni.

“Perlu ada dukungan (agar) daerah-daerah ini memiliki kemampuan kreasi, inovasi, membangun potensi daerah masing-masing, menekan korupsi di daerahnya agar kapasitas fiskal mereka meningkat dan mandiri nantinya, ini tantangan kita,” kata Tito.

Mendagri menyebut, sejak kebijakan pemekaran wilayah atau pembentukan DOB dimoratorium, pihaknya telah menerima 324 usulan pemekaran wilayah.


Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi