Kamis, 02/05/2024 - 12:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Pengamat: Tak Hanya Tarif, TN Komodo Juga Butuh Pembatasan Pengunjung

ADVERTISEMENTS

Pengamat pariwisata Unair menyebut kenaikan tarif demi konservasi TN Komodo

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 SURABAYA — Pengamat pariwisata Universitas Airlangga (Unair) Novianto Edi Suharno menanggapi wacana kenaikkan harga tiket masuk Pulau Komodo yang saat ini masih dibahas pemerintah. Anto menjelaskan, kenaikan tarif yang dimaksud memang dialokasikan sebagai biaya konservasi meliputi beberapa pulau di sekitar Pulau Komodo. Seperti Pulau Padar, Pulau Kenawa, dan pantai di sekitaran Taman Nasional Komodo.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Tujuannya memang untuk konservasi atau untuk perlindungan komodo. Biaya tersebut yang direncanakan naik itu sebenarnya biaya untuk 1 tahun atau 1 periode,” kata Anto, Selasa (5/7).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Anto berpendapat, wacana kenaikan tarif masuk Pulau Komodo menjadi ramai diperbincangkan lantaran diterapkan ketika pariwisata sedang bangkit dari pandemi Covid-19. Hal tersebut juga menimbulkan pertentangan di antara masyarakat sekitar Taman Nasional Komodo. Karena masyarakat merasa kebangkitan pariwisata pascapandemi Covid-19 menjadi momentum peningkatan ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
HPP Gabah Direvisi, Jokowi Sebut Penghitungan Rampung Pekan Ini


“Karena dengan kenaikan tarif ini menyebabkan orang langsung berpikir atau tidak ke sana. Padahal aktivitas wisatawan di lokasi tersebut itu juga tidak sepanjang hari paling lama juga sampai tiga jam sudah selesai,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Anto menilai, untuk menjaga kelestarian Pulau Komodo, yang lebih penting adalah penetapan jumlah pengunjung atau carrying capacity. Jadi, habitat maupun kebiasaan alam Pulau Komodo tidak terganggu dengan aktivitas manusia atau wisatawan yang berkunjung. Meski, ketika wisatawan datang berkunjung ke Pulau Komodo, hanya beberapa sudut saja yang diperbolehkan untuk dikunjungi, namun perlu adanya pembatasan pengunjung agar habitat komodo tetap terjaga.

Berita Lainnya:
Hari Kedua Lebaran, Penumpang Whoosh Meningkat


“Sebenarnya yang dikunjungi wisatawan itu satu sudut atau 1 areal kecil. Di mana kita melihat beberapa ekor Komodo yang dapat dimanfaatkan wisatawan untuk pariwisata,” ujarnya.


Anto pun berpesan mengenai strategi yang dapat dilakukan sebagai upaya menjaga konservasi komodo adalah pembatasan atau penetapan jumlah pengunjung yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Pihak pengelola maupun pemerintah dapat mencontoh salah satu destinasi wisata di Malang Selatan, yakni Pulau Sempu yang menerapkan reservasi bagi pengunjung yang akan berwisata ke tempat tersebut. 


“Sehingga dalam 1 hari itu sudah tahu betul berapa wisatawan yang berkunjung. Di lain sisi lebih mewah dan lebih bijak untuk penetapan jumlah pengunjung dalam rangka menjaga habitat komodo itu sendiri,” ujarnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi