Senin, 06/05/2024 - 05:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Cerita Pemilik Sapi Bernama Slamet yang Dibeli Presiden Jokowi

ADVERTISEMENTS

Jokowi beli sapi simmental Rp 100 juta untuk dikurbankan di Masjid Al-Akbar Surabaya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

PROBOLINGGO – Sapi jenis simmental bernama Slamet milik Mulyono, peternak di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terpilih menjadi hewan kurban yang dibeli Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah. Warga Suku Tengger tersebut tidak menyangka sapinya dibeli oleh RI 1 dengan harga Rp 100 juta.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Sapi simmental akan dijadikan hewan kurban oleh Jokowi di Masjid Al-Akbar, Kota Surabaya pada Hari Raya Kurban pada Ahad (10/7/2022). Sapi bernama Slamet berusia 2,5 tahun dengan bobot 1,1 ton tersebut sering menjuarai kontes yang digelar di sejumlah daerah, seperti di Kabupaten Jember beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Baca: Selain Jokowi, tak Ada Kepala Negara yang Bisa Bawa Ibu Negara ke Rusia-Ukraina

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Mulyono menjelaskan, sebelumnya ia tidak menyangka jika sapi piaraannya dibeli oleh Jokowi. Bahkan, ketika mendapat kabar tersebut, perasaanya campur aduk tidak keruan. Mulyono mengaku, antara suka dan duka menyelimutinya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Sukanya karena bisa merawat sapi dan setelah besar dibuat kurban presiden, namun dukanya adalah bakal kehilangan ternak kesayangannya. “Kami sudah menyatu dengan Slamet dan sebentar lagi akan kehilangan, tentunya sedih,” tuturnya di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (8/7/2022).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
RUU Perampasan Aset Molor, Hinca Panjaitan: Coba Tanya Mbak Puan


Mulyono menceritakan awal mula membeli Slamet saat masih kecil (pedet) berusia enam bulan dengan bobot sekitar 1,5 kuintal seharga Rp 15,6 juta di Pasar hewan Wonoasih, Kota Probolinggo sekitar 2020. Kini, Slamet telah berusia 2,5 tahun dengan bobot 1,1 ton dan sering menjuarai lomba kontes sapi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Sehingga Jokowi memilih sapi tersebut untuk dijadikan hewan kurban pada Idul Adha 1443 Hijriyah. Sebelum dibeli Jokowi, kata Mulyono, Slamet terkenal karena sering menjuarai kontes. Para youtuber kerap mengunggah video Slamet yang akhirnya viral di media sosial.


Baca: Dua Eks Ajudan Presiden Jokowi Promosi Berbarengan


Mulyono awalnya bertemu dokter hewan ketika ada sosialisasi penyakit kuku dan mulut (PMK) di salah satu desa di Kecamatan Sukapura. Kebetulan dokter tersebut pernah mendampingi Slamet saat kontes sapi di Kabupaten Jember. Dokter hewan itu bertanya apakah Slamet dijual untuk Hari Raya Kurban?


Mulyono pun menjawab tidak apa-apa kalau harganya cocok. Dokter tersebut menyampaikan, untuk hewan kurban, Jokowi membutuhkan sapi jumbo.D ari sanalah, Slamet mendapat rekomendasi dan memenuhi syarat sebagai hewan kurban presiden, kemudian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur turun untuk melakukan serangkaian pemeriksaan kondisi kesehatan Slamet.


Pemeriksaan tersebut meliputi bobot, ukuran sapi dan kesehatannya, kemudian pengambilan sampel kotoran dan darahnya. Selanjutnya, dokter hewan datang lagi pada malam hari untuk melakukan tes usap terhadap Slamet dan diambil sampel darahnya lagi. Slamet pun dinyatakan bebas PMK.

Berita Lainnya:
Polisi Beberkan Alasan Keluarga Korban Tolak Autopsi Brigadir RAT


Sehingga staf khusus presiden pada 28 Juni 2022 datang menemui Mulyono untuk membeli Slamet seharga Rp 100 juta. Petugas Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur kembali melihat Slamet di kandangnya pada Rabu (6/7) dan memeriksa kesehatannya. Petugas kemudian menyampaikan bahwa sapi tersebut harus sudah ada di Masjid Al-Akbar Surabaya pada Sabtu (9/7) sore WIB.


Mulyono masih memelihara Slamet pada Kamis (7/7), karena saat menandatangani kontrak, Staf Khusus Presiden Jokowi menitipkan terlebih dahulu selama 10 hari kepadanya. Sehingga pakan dan minumnya menjadi tanggung jawabnya.


Mulyono mengaku untuk pakannya tidak ada bedanya dengan pakan yang diberikan oleh peternak lainnya. Hanya saja, ia terkendala dengan air karena di kandang Slamet untuk mendapatkan air susah dan tidak ada air. Slamet menuturkan, kandang ternaknya jauh dari rumah dan jarak kandang ke rumahnya sekitar 1,5 kilometer, sehingga untuk minum Slamet dibawa dari rumah setiap hari.


Baca: Kantor Presiden Ukraina Bantah Jokowi Terkait Pesan Zelenskyy ke Putin


Sedangkan untuk mandi sapinya harus menunggu air hujan yang ditampung. Karena itu, jika tidak ada hujan maka sapi tersebut tidak mandi. Untuk pakan rumput banyak tersedia di sekitar kandang, sehingga ia tidak susah mencari pakan rumput.


ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi