Senin, 17/06/2024 - 07:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Harga Cabai dan Bawang Merah Masih Terus Alami Kenaikan

Lonjakan harga pangan yang masih menjadi sorotan utama para pedagang adalah cabai.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Harga komoditas aneka cabai di dalam negeri masih terus mengalami kenaikan. Kendati demikian, pemerintah meyakini harga akan mulai dalam tren penurunan pada akhir bulan ini seiring dengan masuknya musim panen di beberapa daerah sentra produksi.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Direktur Bahan Pokok dan Penting, Kementerian Perdagangan, Isy Karim, menuturkan, rata-rata harga cabai rawit merah hingga Jumat (8/7/2022) naik 20,20 persen dari bulan lalu menjadi Rp 95.200 per kg.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Kenaikan harga cabai juga mulai diikuti oleh varietas lain. Cabai merah keriting tercatat melonjak 41,7 persen menjadi Rp 82 ribu per kg, sedangkan cabai merah besar naik 39,62 persen menjadi Rp 80.700 per kg.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Tak hanya cabai, bawang merah juga terus mengalami kenaikan hingga 39,69 persen menjadi Rp 63 ribu per kg. Isy mengatakan, kenaikan harga cabai yang masih terjadi karena berkurangnya pasokan. Ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, serangan hama penyakit antrakosa, hingga pengalihan fungsi lahan ke komoditas lain.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Sebut Allah Laki-laki, Ketua Kelompok Islam Makrifat Didakwa Pasal UU ITE

Kemendag pun mencatat, terjadi perubahan pola dan jadwal tanam dari para petani cabai. Hal lain yang mengerek kenaikan harga yakni akibat mahalnya sarana produksi hingga pestisida di sejumlah wilayah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

“Harga diprediksi berangsur turun seiring dengan panen di sentra produksi Jawa Timur. Khususnya di Kediri dan Blitar yang akan memasuki masa panen di akhir Juli,” katanya, Senin (11/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Adapun kenaikan harga baang merah yang terjadi disinyalir akibat masa panen di sentra produksi Jawa seperti Nganjuk, Demak, dan Probolinggo telah berakhir. Ketiga sentra itu kini memasuki masa tanam. “Pasokan diperkirakan akan kembali normal pada masa panen raya Juli-September,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Reynaldi Sarijowan, mengatakan, beberapa harga bahan pokok pada momen Idul Adha tahun ini memang mengalami kenaikan harga yang cukup drastis.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK
Berita Lainnya:
Kejar Aset dan Aliran Uang, KPK Buka Peluang Jerat Keluarga SYL dengan Pasal TPPU

Lonjakan harga pangan yang masih menjadi sorotan utama bagi para pedagang adalah cabai. Sebab, harga cabai rawit merah tertinggi sudah tembus hingga Rp 120 ribu per kg. Cabai rawit merah merupakan jenis cabai yang paling banyak dikonsumsi oleh konsumen rumah tangga.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Jadi masalah cabai-cabaian ini kita masih belum pulih juga. Belum ada penyelesaian yang ditagani secara serius oleh pemerintah,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Ia menilai, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah sejauh ini terhadap komoditas cabai maupun bawang sekadar langkah sesaat untuk menenangkan pasar. Namun, persoalan penawaran dan permintaan yang tak seimbang belum kunjung mendapat solusi yang tepat.

Di sisi lain, Ikappi juga tetap menyangsikan keabsahan data pangan yang dimiliki pemerintah. “Apakah pemerintah punya data yang cukup aktual agar bisa menyeimbangkan (kenaikan harga) itu?” ujarnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِع عَّلَيْهِ صَبْرًا الكهف [82] Listen
And as for the wall, it belonged to two orphan boys in the city, and there was beneath it a treasure for them, and their father had been righteous. So your Lord intended that they reach maturity and extract their treasure, as a mercy from your Lord. And I did it not of my own accord. That is the interpretation of that about which you could not have patience." Al-Kahf ( The Cave ) [82] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi