Senin, 06/05/2024 - 09:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pemerintah Diminta Carikan Solusi Atasi Kekurangan Rumah

ADVERTISEMENTS

Pemerintah harus memiliki strategi khusus untuk menangani persoalan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Anggota Komisi V DPR, Suryadi Jaya Purnama menilai pemerintah telah gagal menerapkan program untuk mengatasi backlog kepemilikan rumah dan pengentasan jumlah rumah tidak layak huni (RTLH). Ia pun mendesak pemerintah mencarikan strategi khusus untuk menangani persoalan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Pemerintah harus punya strategi khusus untuk mengatasi backlog rumah, terutama dengan percepatan, relaksasi, dan penyederhanaan syarat-syarat dan ketentuan dari perbankan hingga realisasi akad KPR subsidi untuk dapat menampung konsumen non-fixed income, UMKM, khususnya bagi MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) dan milenial,” kata Suryadi, Senin (11/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Suryadi mengatakan, menurut pemerintah, keterbatasan APBN merupakan salah satu penyebab belum tuntasnya masalah backlog perumahan ini. Selain itu, bentuk program penanganan juga perlu diperhatikan agar tepat sasaran.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Berhasil Menang di MK, Yusril dkk akan Menghadap Prabowo Malam Ini

Namun demikian, kegagalan penyediaan kebutuhan rumah hunian juga disebabkan oleh faktor lain, yaitu pemerintah gagal menumbuhkan minat swasta ikut membangun rumah hunian. Hal ini terjadi karena Pemerintah gagal meningkatkan daya beli masyarakat yang lemah, dimana jumlah rakyat miskin dengan pendapatan di bawah Rp 30.517 per hari saat ini berjumlah sekitar 150,2 juta orang (2018).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Suryadi memandang pemerintah dapat memberikan bantuan pinjaman bagi kepemilikan rumah pertama, sehingga mereka tidak harus memberikan uang muka hingga 30 persen. Pembebasan biaya BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) bagi MBR juga merupakan contoh lain yang dapat diberikan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Selain itu, perlu juga adanya perbaikan regulasi untuk mendorong minat swasta. Stimulasi bagi swasta salah satunya dengan kemudahan mengkonversi aturan hunian berimbang, yaitu cukup dengan membangun rumah susun umum atau dengan nilai uang. Kurangnya peran swasta dalam pemenuhan backlog perumahan saat ini jelas merupakan bukti gagalnya regulasi yang ada saat ini,” ujar politikus PKS tersebut.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Profil Rasyid Rajasa Maju Pilwalkot Palembang, Baliho Cari Istrinya Viral, Pernah Jadi Tersangka

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyatakan, gejolak global yang berpotensi mengakibatkan peningkatan suku bunga dapat berdampak pada sektor perumahan, yaitu masyarakat semakin sulit memiliki rumah. Karena itu, pemerintah akan fokus menggunakan keuangan negara membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar bisa memiliki rumah.

Sri Mulyani mengatakan, harga tanah sebagai bahan pokok juga meningkat terutama di perkotaan. Ditambah bahan baku bangunan melonjak di tengah peningkatan inflasi seluruh negara.

“Harga rumah ini cenderung naik dan membuat masyarakat akan sulit beli rumah. Ini jadi salah satu implikasi dari situasi dunia dan pengaruhnya ke perumahan,” ujarnya saat acara pembukaan Securitization Summit 2022, Rabu (6/7).


Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi