Minggu, 05/05/2024 - 12:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Aktivis, Tokoh, dan Ulama Deklarasi Gerakan Nasional Anti Islamofobia

ADVERTISEMENTS

Kekuasaan di Indonesia saat ini dirasa membiarkan gerakan Islamofobia berkembang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Sejumlah tokoh, ulama, dan aktivis lintas ormas Islam dan ratusan jamaah mengikuti gerakan melawan isu Islamofobia di dunia yang digambarkan media Barat sebagai kaum terororis dan radikalis. Deklarasi tersebut diberi nama Gerakan Nasional Anti Islamofobia (GNAI) yang dihelat di Aula Buya Hamka Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Inisiator dan pendiri GNAI terdapat sosok Wakil Ketua MUI Buya Anwar Abbas, Gus Aam (cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH Wahab Hasbullah), Sekjen PP Syarikat Islam Ferry Juliantono, musisi Ahmad Dhani Prasetyo, Habib Mukhsin, Ustadz Umar Husein, Refly Harun, hingga Ustadz Alfian Tandjung.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Terlihat hadir pula Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif, Wakil Ketua Partai Ummat Buni Yani, Ketua Umum Partai Masyumi Reborn Ahmad Yani, Mustofa Nahrawardaya, Hatta Taliwang, Ariadi Ahmad, Rizal Fadilah, hingga deretan aktivis 98.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Buntut Kasus Pungli, KPK Nonaktifkan Rutan di POM AL dan Pomdam Jaya Guntur


Sejumlah tokoh juga memberikan testimoni lewat video yang di tayangkan di lokasi acara. Antara lain Ustadz Abdul Somad dan Ketua Umum PP Syarikat Islam Prof Hamdan Zoelva. Deklarasi dan pernyataan sikap GNAI dibacakan oleh Presidium Ferry Juliantono.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Baca: Lini Masa Ramai Bahas Tender BRIN Terkait Renovasi Ruang Kerja Mewah Megawati

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ferry mengatakan, pascaera perang dingin, dunia Barat menghasilkan sumber ancaman dan bahaya dari komunisme ke Islam yang termanifestasi dalam bentuk radikalisme, fundamentalisme, dan terorisme. Kondisi itu mengakibatkan munculnya stigma terhadap ajaran Islam sebagai ajaran yang berbahaya dan menakutkan atau dikenal sebagai Islamofobia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sejarah menunjukkan, sambung dia, stigma itu akhirnya menimbulkan kebencian kepada Islam sangat dalam di berbagai belahan dunia. Perbedaan teologis yang diperburuk oleh perbedaan politik, ekonomi, dan budaya seringkali menyebabkan terjadinya ketegangan dan konflik antarnegara.


Namun, setelah puluhan tahun berlangsung tanpa bukti-bukti ilmiah, akhirnya muncul kesadaran baru bahwa sumber ancaman dunia berasal dari ajaran Islam tidaklah benar. “Kesadaran baru itu kini telah termanifestasikan dalam bentuk pencanangan hari Anti Islamofobia se-Dunia pada tanggal 15 Maret 2022 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan diikuti oleh berbagai negara, khususnya negara Barat,” kata Ferry di Jakarta.

Berita Lainnya:
Penyeberangan Kariangau Sepi, Pj Gubernur: Imbas Tol Samboja Dibuka


Menurut Ferry, kekuasaan di Indonesia saat ini dirasa masih membiarkan gerakan Islamofobia berkembang. Karena itu, dpihaknya mendeklarasikan berdirinya GNAI dengan penuh harapan semoga Allah SWT meridhai deklarasi yang dihadiri banyak tokoh nasional tersebut.


Ferry pun mengajak hadirin mengobarkan semangat pembukaan UUD 1945 yang tertanam dalam jiwa. Dia menegaskan, GNAI pada akhirnya dimaksudkan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan.


“Perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui pengokohan kembali persatuan Indonesia yang sesungguhnya,” ucap Ferry yang mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dalam pendirian GNAI pada 15 Dzulhijjah 1443 Hijriyah.


Baca: Guru SD yang Dinonaktifkan Disdik Depok karena Kasus HRS Terima Donasi Rp 60 Juta


Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi