Sabtu, 27/04/2024 - 04:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AFRIKAINTERNASIONAL

Sudan Berlakukan Jam Malam Usai Bentrokan Mematikan

ADVERTISEMENTS

Bentrokan antar suku menewaskan 31 orang dan melukai 39 lainnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 KHARTOUM — Pihak berwenang Sudan memberlakukan jam malam di dua kota sebelah tenggara negara-negara bagian Nil Biru yang terletak dekat perbatasan dengan Ethiopia. Langkah ini diambil beberapa hari setelah bentrokan antar suku menewaskan 31 orang dan melukai 39 lainnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Sejak Rabu (13/7) lalu bentrokan yang dipicu kematian seorang petani menyebar ke beberapa kota. Dalam pernyataannya pemerintah daerah negara-negara bagian Nil Biru mengatakan pasukan keamanan sudah melakukan penangkapan dan mengendalikan situasi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
ABC News: Israel Luncurkan Misil ke Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan


Dalam pernyataan yang dirilis Sabtu (16/7) itu disebutkan sebanyak 16 toko rusak dan Kota Damazin dan Roseires memberlakukan jam malam selama satu hari.

ADVERTISEMENTS


Terjadi kekerasan sporadis di beberapa wilayah di Sudan termasuk di kawasan pantai timur dan barat Darfur. Meski sudah ada perjanjian damai yang ditandatangani dengan kelompok-kelompok pemberontak pada 2020 lalu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
UNRWA: Ada Upaya Membubarkan UNRWA Sebagai Motif Politik


People’s Liberation Movement-North yang merupakan faksi paling kuat di Sudan tidak menandatangani perjanjian itu. Kelompok tersebut aktif di Kordofan Selatan dan negara-negara bagian Nil Biru.


Militer Sudan merebut kekuasaan dari pemerintah transisi yang dipimpin sipil pada 2021 lalu. Tindakan militer itu memicu unjuk rasa massal anti-militer yang berlangsung selama delapan bulan lebih.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi