Rabu, 01/05/2024 - 11:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Komnas HAM Berharap Ferdy Sambo dan Istrinya Bisa Dimintai Keterangan

ADVERTISEMENTS

Keterbukaan semua pihak menurut Anam juga akan mempercepat mengungkapan kasus ini.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berharap istri Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo berinisial P dapat dimintai keterangan secepatnya. P disebut berada di lokasi saat Brigpol J ditembak oleh Bharada E hingga meninggal dunia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Komisioner bidang Pemantauan & Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam mengatakan sudah memulai penyelidikan dengan mendatangi keluarga Brigpol J. Selanjutnya, tim Komnas HAM berencana memanggil sejumlah pihak yang terkait kasus tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Jadi ketemu keluarga J langkah awal. Habis itu akan panggil teman-teman dari pihak lain seperti polisi, dokter, siber,” kata Anam dalam keterangannya pada Ahad (17/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Komnas HAM Minta Pemerintah Upayakan Damai di Papua

Komnas HAM juga mengharapkan kesediaan Ferdy Sambo dan istrinya untuk memberikan keterangan. Komnas HAM siap memudahkan pendampingan psikologis bagi P yang masih dalam kondisi trauma.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Termasuk pihak Pak Sambo, kami berharap bisa bertemu langsung istrinya. Khususnya dalan konteks ini silakan kalau ada pendampingan kami setuju,” ujar Anam.

Anam menegaskan kesediaan semua pihak untuk memberikan informasi dan keterangan akan memudahkan pengungkapkan kematian J. “Proses ini yang buat terangnya peristiwa makin besar,” lanjut Anam.

Keterbukaan semua pihak menurut Anam juga akan mempercepat mengungkapan kasus ini. Sebab, ia menyebut mangkraknya suatu penyelidikan Komnas HAM bisa disebabkan tak lengkapnya pengumpulan informasi.

“Secara prinsip kami ingin cepat (selesai penyelidikan), tapi dari pengalaman ternyata tergantung pihak-pihak lain. Ada yang diundang nggak ketemu jadwalnya sehingga molor,” sebut Anam.

Berita Lainnya:
BMKG: Cuaca Ekstrem di Jateng Masih akan Berlangsung Hingga 18 April

Selain itu, Anam berharap siapapun yang mengetahui kasus ini bisa memberikan informasi kepada Komnas HAM. Ia menjamin Komnas HAM akan bekerja tanpa memihak. “Kami berharap kalau masyarakat ada informasi silakan sampaikan ke kami. Komnas HAM bekerja dan bergerak secara imparsial, objektif,” ucap Anam.

Di sisi lain, Anam masih enggan berspekulasi mengenai kasus meninggalnya J. Ia terus berupaya mengumpulkan bukti-bukti lebih dulu. “Kami berdasarkan fakta, soal motif dan analisis nanti. Kami berangkat dari jejak fakta yang ada. Kalau dibutuhkan kami akan libatkan ahli,” tegas Anam.


Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi