Senin, 06/05/2024 - 07:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat: Seperti KIB, Idealnya Koalisi Dibentuk Jauh Sebelum Pemilu

ADVERTISEMENTS

Tiga partai tergabung dalam KIB.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA —  Sejumlah partai politik telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Koalisi ini merupakan gabungan dari Partai Golkar, PAN, dan PPP.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Menanggapi hal ini, pengamat politik dari Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, bahwa idealnya poros politik sebaiknya memang dibentuk jauh hari sebelum Pemilu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Tentu, dengan harapan agar publik bisa paham terkait visi misi dan mengenal jagoan yang akan diusung oleh parpol koalisi tersebut 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


“Sehingga ada penilaian apakah visi calon yang diusung layak di ‘jual’ atau tidak,” kata Adi Prayitno saat dihubungi, Senin (18/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Adi pun ia menilai bahwa poros politik yang terbentuk jauh hari seperti KIB harus punya nilai pembeda. Terutama soal sikap politik yang pro rakyat. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Berdiri lantang paling depan suarakan jeritan hati rakyat. Jika tak demikian apa bedanya KIB dengan poros lain yang tergentuk di ujung permainan,” ujar Adi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
IPW Desak Penerapan Restoratif Justice Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh


Di sisi lain, Adi berpendapat bahwa sebenarnya agak nekat poros politik macam KIB terbentuk. Apalagi, Pemilu 2024 masih jauh. 


Ia khawatir, bahwa poros koalisi yang dibentuk Golkar, PAN dan PPP itu diganggu dan digoda untuk masuk ke gerbong koalisi lain di ujung penentuan. 


Maka, Adi menilai KIB harus solid dalam menyongsong 2024. Sehingga, kerja-kerja yang telah dilakukan tidak sia-sia.


“Rentan dipreteli dan dikuliti satu persatu apa yang sudah mereka lakukan untuk memperjuangkan nasib rakyat,” terangnya.


Sementara, terkait masa kampanye Pemilu 2024 yang hanya digelar 75 hari, Adi menilai hal itu sangat kurang.


Pasalnya, dengan rentan waktu yang pendek, pemilih tak akan mendapat informasi soal kandidat yang akandipilih.


Bahkan, ia menyebut keserengakan antara pencoblosan Pilpres dan Pileg membuat _njelimet_ pada level teknis pemilih.


“Mestinya waktu kampanye ditambah. Waktu kampanye mepet sangat rentan dengan politik uang. Rakyat yang kurang info soal calon sangat musah masuk angin dengan serangan logistik,” katanya.

Berita Lainnya:
Kemenkop Kunjungi Warung Madura di Bali, Pastikan tak Ada Pembatasan Jam Operasional


Sebelumnya, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan Achmad Baidowi mengajak partai lain untuk bergabung lebih cepat ke KIB. Menurutnya KIB selalu terbuka dengan partai lain yang memang ingin bergabung.


 “Kalau mau gabung, ayo lebih cepat, sehingga bisa koalisi sejak dini,” ujar Awiek sapaan akrabnya.


Awiek mengatakan sejauh ini KIB masih belum masuk ke tahap pasangan calon baik capres maupun cawapres di Pemilu 2024.


 “Masih lama. Masih cukup waktu. Ya tentu kita komunikasi dengan teman-teman itu bahwa KIB ini sudah memenuhi syarat threshold untuk Pilpres,” katanya.


Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa akan ada partai lain yang akan masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Golkar, PAN dan PPP.


Airlangga mengatakan, partai yang hendak bergabung itu masih dalam proses. “Sedang dalam proses,” kata Airlangga belum lama ini.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi