Rabu, 22/05/2024 - 19:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Keluarga Duga Brigadir J Disiksa Kemudian Dibunuh Secara Terencana

BANDA ACEH – Kasus penembakan di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, yang menewaskan Brigadir J terus diusut polisi. Keluarga menduga ada penyiksaan dan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Kuku Brigadir J Dicabut Sebelum Tewas

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dugaan itu diungkapkan Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. Kata Kamaruddin, kliennya itu menemukan sejumlah kecurigaan yang merujuk pada dugaan penyiksaan dan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Pertama, karena kuku Brigadir J yang dicabut sebelum tewas. Hal ini menjadi pendukung adanya dugaan penyiksaan yang diterima Brigadir J sebelum meregang nyawa karena insiden penembakan.

“Kukunya dicabut, kita perkirakan dia (Brigadir J) masih hidup waktu dicabut, jadi ada penyiksaan,” ungkap Kamaruddin Simanjuntak dalam gelar perkara di Bareskrim Polri seperti yang dikutip dari tvOnenews.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Jari Patah dan Ada Luka Lubang

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selain kuku yang dicopot, keluarga juga melihat kondisi jari Brigadir J yang patah dan ada luka lubang. Diperkirakan, rusaknya jari Brigadir J bukan karena senjata. Kamaruddin menyebut orang yang menyiksa Brigadir J merupakan sosok yang mirip dengan psikopat.

Berita Lainnya:
Sejumlah Pimpinan Diduga Ditraktir Pengacara, Ini Respons Mahkamah Agung

“Saya sangat yakin betul bahwa ini adalah ulah psikopat atau penyiksaan. Oleh karena itu, kita menolak cara-cara seperti ini di negara Pancasila,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Jeratan di Leher

ADVERTISEMENTS

Dugaan penyiksaan dan pembunuhan berencana yang kedua ini dilihat dari adanya jeratan di leher Brigadir J. Temuan jeratan di leher ini sempat ditanyakan Kamaruddin ke pihak kepolisian.

Sebab, menurutnya, lilitan atau jeratan leher ini dilakukan dari belakang dan sebelum insiden penembakan.

“Kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di leher. Artinya, ada dugaan bahwa almarhum Brigadir J ini dijerat dari belakang,” katanya.

Luka Sayatan, Lebam

Lebih lanjut, temuan ketiga yang mendukung dugaan tersebut ialah adanya pelaku lain yang terlibat dalam penyiksaan terhadap Brigadir J. Kata Kamaruddin, pihaknya menemukan luka sayatan, lebam, ruas jari putus dan rahang yang bergeser pada tubuh Brigadir J.

Berita Lainnya:
IKA 98 Endus Bahlil sebagai ‘Toxic’ yang Dimaksud LBP

Berdasarkan temuan tersebut, Kamaruddin menyebut tidak mungkin penyiksaan dilakukan oleh satu orang.

“Menurut perkiraan kami ada terdiri dari beberapa orang, bukan hanya 1 orang saja, mungkin bisa lebih dua atau tiga orang,” katanya.

Polri Setuju Autopsi Ulang

Mengenai temuan-temuan tersebut, Polri akhirnya menyetujui untuk dilakukannya autopsi ulang atau ekshumasi terhadap jasad Brigadir J.

“Itu dipenuhi,” ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo terkait dengan permintaan keluarga Brigadir J soal autopsi ulang, Rabu, 20 Juli 2022.

Adapun selain proses autopsi ulang, Polri juga melakukan penyelidikan beberapa rekaman CCTV yang baru ditemukan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Pihak kepolisian menyampaikan hasil temuan dari rekaman CCTV akan dibuka ke publik setelah penyelidikan secara keseluruhan telah selesai.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi