Selasa, 30/04/2024 - 05:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNETTEKNOLOGI

Tips Tetap Aman Selama Work From Anywhere

ADVERTISEMENTS

Work from anywhere menimbulkan kerentanan online dan offline.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Pemerintah berencana meluncurkan visa digital nomad untuk fasilitas turis selama bekerja jarak jauh di Indonesia. Digital nomads atau bisa disebut juga pekerja digital mulai menyambut kebijakan ini dengan momentum yang sesuai, dimana pekerja dapat bekerja di mana saja dengan teknologi yang ada.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Tren digital ini memberikan banyak kemudahan bagi individu dan bisnis. Namun, setiap kerentanan keamanan potensial harus menjadi prioritas utama untuk ditangani.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Kebebasan dari perimeter perusahaan dapat menimbulkan risiko keamanan siber yang serius, mulai dari penggunaan Wi-Fi publik, masalah phishing yang terus berulang, router yang terinfeksi, perangkat lunak usang, dan bahkan kehilangan perangkat yang digunakan untuk bekerja.

ADVERTISEMENTS


Data statistik terakhir Kaspersky menunjukkan sebanyak 11.083.474 ancaman online di internet berhasil diblokir oleh komputer selama periode April hingga Juni tahun ini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Sales Pipeline dan CRM: Kombinasi Jitu Memajukan Bisnis


Eksploitasi kerentanan di browser, plugin (unduh dengan drive) dan rekayasa sosial masih merupakan metode utama bagi pelaku kejahatan siber untuk menembus sistem secara berbahaya.


Sekitar 24.71 persen pengguna di Indonesia telah terekspos oleh ancaman online lokal selama periode ini. Hal ini menunjukkan penurunan sebesar 17,8 persen  dibandingkan dengan 17.975.442 deteksi pada periode yang sama tahun lalu dan juga menempatkan Indonesia pada posisi ke-66 dunia dalam hal ancaman lokal.


“Penurunan dalam ancaman online dan offline terdeteksi di Indonesia seharusnya tidak dijadikan alasan untuk berhenti waspada. Kita harus selalu memperhatikan, terutama ketika tren WFA marak, menjadikan kita semakin bergantung kepada internet,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, melalui siaran pers yang diterima Republika, Rabu (27/7/2022).


Untuk memperbaiki keamanan perusahaan, Kaspersky merekomendasikan cara seperti berikut:


●       Mengedukasi semua karyawan tentang keamanan siber melalui pelatihan kesadaran siber. Anda dan seluruh karyawan harus memahami semua aturan dan kemungkinan yang akan terjadi, mulai dari kata sandi, sampai data pribadi konsumen, dari keamanan fisik perangkat sampai klasifikasi data.

Berita Lainnya:
Sony Minta Pengembang Siapkan Game Mereka untuk Optimasi PS5 Pro


●       Menyiapkan tingkatan akses, memberi izin akses hanya untuk mereka yang sangat membutuhkan di setiap level.


●       Mendukung penggunaan kata sandi yang unik di lingkungan kerja dan menjaga dari akses banyak orang.


●       Menyimpan cadangan data penting, serta memperbarui perlengkapan IT secara berkala.


●       Untuk deteksi titik akhir, investigasi dan perbaikan insiden yang tepat waktu. 


●       Selain pentingnya mengadopsi perlindungan titik akhir, menerapkan solusi keamanan tingkat korporat yang mendeteksi ancaman tingkat lanjut di tingkat jaringan tahap awal juga menjadi penting. 


●       Memasukkan umpan (feed) ancaman global ke dalam sistem mereka yang dapat memberikan visibilitas mendalam ke dalam organisasi penargetan ancaman siber seperti Kaspersky Threat Intelligence.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi