Kamis, 23/05/2024 - 18:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

Ada Diabetes Tipe Baru, Peneliti: Jutaan Orang di Dunia Telah Mengidapnya

Apa beda diabetes tipe baru dengan diabetes tipe 1 dan 2?

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Saat mendengar diabetes, orang-orang mungkin berpikir mengenai diabetes tipe 1 atau tipe 2. Di luar kedua tipe diabetes ini, ternyata ada tipe diabetes lain yang kini sudah mengenai jutaan orang di dunia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Melalui jurnal Diabetes Care, tim peneliti dari Einstein Global Diabetes Institute (EGDI) mengungkapkan bahwa mereka menemukan tipe ketiga diabetes yang mereka sebut sebagai “diabetes terkait malanutrisi”. Kasus diabetes terkait maalnutrisi ini ditemukan oleh tim peneliti di wilayah sub-Sahara Afrika dan Asia.

Yang lebih mencengangkan, kasus diabetes terkait malanutrisi ternyata sudah cukup banyak terjadi. Menurut tim peneliti, kondisi ini telah memengaruhi puluhan juta orang di dunia.

Berita Lainnya:
Kaki Terasa Dingin, Kapan Harus Khawatir dan Memeriksakan Diri?

Ide mengenai tipe ketiga diabetes mungkin asing bagi banyak orang. Akan tetapi, bagi para peneliti yang melakukan investigasi, hal ini bukan sesuatu yang baru. Founding director EGDI, Meredtih Hawkins, telah bekerja selama 12 tahun untuk bisa mengidentifikasi kasus penyakit kencing manis terkait malanutrisi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“(Kasus diabetes terkait malanutrisi) jarang terjadi di negara-negara berpendapatan tinggi, namun ada di lebih dari 60 negara berpendapatan rendah dan sedang,” ungkap Dr Hawkins, seperti dilansir Express, Selasa (2/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Orang Bertubuh Tinggi Punya Banyak Keuntungan Menurut Studi, Benarkah Lebih Pintar?

Hanya saja, literatur ilmiah saat ini tak memiliki panduan untuk mengelola kasus diabetes terkait malanutrisi. Selain itu, para dokter di negara-negara berpendapatan rendah dan sedang cenderung membaca jurnal medis dari Barat, yang sebenarnya jarang menemukan kasus diabetes terkait malanutrisi.

“Jadi mereka tidak mempelajari soal diabetes terkait malanutrisi dan tak mengira adanya penyakit tersebut pada pasien mereka,” kata Dr Hawkins.

ADVERTISEMENTS

Dr Hawkins berharap temuan terbaru mereka bisa meningkatkan kesadaran semua pihak terhadap keberadaan kasus diabetes terkait malanutrisi. Dengan begitu, akan hadir strategi-strategi pengobatan yang efektif di masa mendatang untuk penyakit ini.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi