Rabu, 22/05/2024 - 03:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Produksi Sawit Terbatas, Ekspor CPO di Aceh Sedikit

BANDA ACEH – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Aceh, Safuadi, menuturkan penyebab sedikitnya ekspor Crude Palm Oil (CPO) di Pelabuhan Aceh karena Pabrik Kelapa Sawit (PKS) produksinya rata-rata terbatas, sehingga tidak muat satu kapal sekaligus.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Satu PKS itu enggak muat satu kapal sekaligus. Jadi untuk satu kapal itu harus ada 20 PKS, itu untuk bisa memuat satu kapal,” ucap Safuadi di Banda Aceh, Kamis (11/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Safuadi menjelaskan, faktor sedikitnya ekspor CPO juga disebabkan karena tidak banyaknya pihak-pihak yang dapat mengkonsolidasi itu di Aceh. Misalnya, terkait fasilitas pendukung CPO di pelabuhan.

“Selama ini yang banyak punya tangki penyimpan atau tangki timbun CPO itu adanya di Sumatera Utara,” katanya.

Berita Lainnya:
Pemko Langsa Cairkan Dana Desa Tahap II 2024

Menurut Safuadi, bahan CPO iyu sebelum diangkut kapal menuju daerah tujuan, terlebuh dulu CPO itu dikumpulkan didalam tangki timbun hingga mencapai 60 ton. Sementara di Aceh, kata dia, fasilitas ini perlu ditambahkan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dia menyebykan, beberapa wilayah di Aceh memang punya tangki-tangki timbun ini namun perlu penambahan agar muatannya lebih banyak. Seperti di Pelabuhan Calang sudah ada 15 ribu metrik ton (MT), di Pelabuhan Lhokseumawe 16 MT, Kuala Langsa, Meulaboh juga ada.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Pemerintah daerah, kata dia, perlu mendorong para pengusaha supaya kapal-kapal bisa merapat kesana. Menurutnya, beberapa pelabuhan-pelabuhan di Aceh perlu penambahan fasilitas pendukung.

Diantara pelabuhan yang harus mendapatkan perhatian pemerintah adalah Pelabuhan Calang. Pelabuhan ini harus bangun water break (pemecah ombak), kemudian Pelabuhan Kuala Langsa perlu diperdalam agar kapal-kapal bermuatan besar bisa masuk.

ADVERTISEMENTS

“Lhokseumawe sudah memadai enggak masalah, Pelabuhan Kuala Langsa pemerintah daerah perlu memperdalam sungai Kuala Langsa supaya kapal-kapal yang bermuatan enam ribu ton bisa merapat di Pelabuhan Kuala Langsa,” jelas Safuadi.

ADVERTISEMENTS

Safuadi menjelaskan, pembangunan tangki penyimpanan CPO tidak memakan waktu lama. Dalam hitungan dia, pengerjaan pembangunan tangki timbun itu hanya memakan waktu enam bulan. Bisa dibangun tiga tangki sekaligus dengan ukuran 15 ribu liter.

Berita Lainnya:
Selamat, LPM Dinamika UIN SU Raih Penghargaan ISMA 2024 dari SPS

“Jadi kalau CPO memang enggak bisa satu PKS muat satu kapal, jadi harus 20 PKS untuk satu kapal,” demikian Safuadi.[]

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi