Jumat, 03/05/2024 - 21:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

BRIN: Saksikan Puncak Hujan Meteor Perseid Hingga 14 Agustus 2022

ADVERTISEMENTS

Hujan meteor ini dapat disaksikan sekitar 13 Agustus sampai 14 Agustus 2022

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Peneliti ahli utama di Pusat Riset dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengatakan puncak hujan meteor perseid dapat disaksikan pada 13 Agustus dan 14 Agustus 2022.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Hujan meteor ini dapat disaksikan sekitar 13 Agustus sampai 14 Agustus 2022 dan itu terlihat di langit utara. Ini tergolong hujan meteor besar, jadi diperkirakan ada puluhan meteor per jamnya,” kata Thomas saat dihubungi Sabtu (13/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Hujan meteor perseid dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia pada pukul 23.00 WIB malam di Sabang atau yang selintang dan 01.00 WITA malam di Pulau Rote atau yang selintang hingga 25 menit sebelum matahari terbit.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Daftar Masuk Cyber University Kini Sudah Bisa Lewat Aplikasi


“Terbaik itu bisa teramati sesudah tengah malam sampai dengan menjelang subuh,”ujar Thomas.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Perseid adalah hujan meteor yang titik radiannya berasal dari konstelasi perseus. Intensitas maksimum hujan meteor tersebut adalah sebesar 100 meteor per jam.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Dengan ketinggian maksimum titik radian di Indonesia yang bervariasi antara 20,9 derajat (Pulau Rote) hingga 37,8 derajat (Sabang), intensitas hujan meteor perseid berkurang menjadi 36 meteor per jam (Pulau Rote atau yang selintang) hingga 61 meteor per jam (Sabang atau yang selintang).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Alasan Orang Tua Harus Kuliahkan Anaknya ke Perguruan Tinggi Islam


Untuk dapat mengamati hujan meteor perseid tanpa alat bantu optik, Thomas menuturkan perlu memastikan cuaca saat pengamatan cerah, bebas dari penghalang di sekitar medan pandang, dan bebas dari polusi cahaya.


Semakin besar tutupan awan dan skala Bortle atau skala kecerlangan langit malam, semakin berkurang intensitas meteornya. “Upayakan mengamati dari daerah yang jauh dari polusi cahaya,”tutur Thomas.


Terdapat interferensi cahaya bulan yang terletak di dekat zenit saat titik radian perseid terbit, sehingga dapat mengganggu pengamatan perseid. Meskipun demikian, hujan meteor perseid tetap dapat diamati tanpa alat bantu optik, kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk citra atau video.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi