Sabtu, 27/04/2024 - 10:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Pejabat Yunani Sebut Perlunya Memata-Matai Wakil Parlemen Muslim

ADVERTISEMENTS

Perwakilan Muslim dinilai agen pemerintah Turki.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

ANKARA — Wakil ketua parlemen Yunani, Charalambos Athanasiou, telah menganjurkan perlunya memata-matai wakil parlemen Muslim. Pernyataan mantan menteri kehakiman Yunani yang saat ini menjadi wakil dari partai konservatif Nea Dimokratia (ND) yang berkuasa, merujuk pada tiga wakil Muslim asal Turki.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Tiga wakil Muslim itu berasal dari wilayah Thrace Barat Yunani, yang memicu anggapan bahwa mereka agen potensial dari Turki. Athanasiou khawatir ada pihak-pihak di dalam negerinya yang membocorkan ke negara tetangga, yang dalam hal ini adalah Turki.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Misalkan seorang anggota parlemen yang memiliki orientasi agama yang sama sekali berbeda dari Kristen Ortodoks memberikan informasi ke negara tetangga, tentang di mana imigran gelap bisa masuk,” katanya, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (12/8).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Bule Swedia Ini Gagal Bunuh Diri Usai Ketiduran di Masjid, Endingnya Malah Bersyahadat


Untuk itu, menurut Athanasiou, intelijen nasional harus mengambil tindakan pencegahan dalam skenario seperti itu. Ditanya apakah para deputi memungkinkan untuk diawasi, dia mengatakan, itu bisa dilakukan selama mengikuti prosedur yang dibuat oleh legislator. “Jika prosedur yang disediakan oleh legislator diikuti, tentu saja,” tutur dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Pernyataan Athanasiou soal pengawasan terhadap deputi Muslim ini mengejutkan banyak pihak terutama dari partai-partai oposisi kiri Yunani. Partai oposisi utama Syriza menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa Athanasiou pada dasarnya mengklaim bahwa mereka yang bukan Kristen Ortodoks adalah ancaman nasional.


“Namun, pada kenyataannya, Charalambos Athanasiou mengatakan dengan tegas apa yang diisyaratkan Mitsotakis (Perdana Menteri Yunani) dalam pidatonya, berusaha untuk menutupi tindakan berbahaya pemerintahnya dengan mengacu pada keamanan nasional dan ‘kekuatan gelap’,” kata pernyataan itu.

Berita Lainnya:
Puasa Sunnah Syawal 6 Hari, Apakah Harus Dilakukan Secara Berurutan atau Terpisah?


Partai tersebut berpendapat, Mitsotakis akan menunjukkan dia setuju dengan pernyataan Athanasiou. Partai oposisi Yunani lainnya, PASOK-KINAL, juga menilai pernyataan Athanasiou menjerumuskan Yunani ke dalam intoleransi dan menciptakan keretakan nasional yang parah dengan mengeklaim para wakil minoritas berpotensi mengkhianati kepentingan nasional.


“Kami menuntut intervensi segera terhadap wakil ketua parlemen dengan secara eksplisit mengutuk pernyataan memecah belah yang tidak dapat diterima oleh Athanasiou,” tambahnya.


Sementara itu, Partai Komunis Yunani (KKE) mencatat, Athanasiou membuktikan istilah keamanan nasional telah menjadi alat bantu yang dapat diterima semua orang sehingga bisa melegitimasi dan memfasilitasi praktik pemantauan dan penyadapan yang tentu tidak dapat diterima.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi