Senin, 27/05/2024 - 13:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Satgas Soroti Cakupan Vaksinasi Booster tak Signifikan Seperti Dosis 1 dan 2

Secara data cakupan vaksinasi booster belum meningkat signifikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

 JAKARTA — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyoroti belum signifikannya cakupan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, laju vaksinasi booster belum signifikan dibandingkan dosis pertama dan kedua.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak


“Namun nyatanya secara data cakupan vaksinasi booster belum meningkat signifikan dibanding laju vaksinasi dosis pertama dan kedua terhitung dari suntikan pertama dosis pertama secara nasional,” kata Wiku dikutip dari laman resmi Covid19.go.id, Ahad (14/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Wiku menjelaskan, padahal untuk membentuk dan mempertahankan kadar antibodi efektif mencegah infeksi, pemberian dosis vaksin lanjutan harus tepat waktu. Khususnya booster yaitu enam bulan pasca penyuntikan dosis kedua. Karenanya, kata Wiku, perlu ada penyesuaian strategi vaksinasi Covid-19 yaitu mempercepat pemerataan cakupan vaksinasi dosis terlengkap agar mencapai kekebalan optimal.

Berita Lainnya:
Partai Buruh dan Gelora Resmi Ajukan Gugatan UU Pilkada ke MK


Apalagi di tengah kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir. Di satu sisi populasi yang tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan akan makin terancam keselamatannya. “Saat ini, tugas kita bukan sekadar memastikan diri sendiri sudah divaksinasi lengkap namun juga orang di sekitar kita. Karena tujuan utama kita adalah membentuk kekebalan kolektif bukan individual,” ujar Wiku.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Kementerian Kesehatan juga telah mengumumkan hasil Sero Survei ketiga yang dilakukan secara nasional pada 100 kab/kota terpilih yang sama dengan sampel untuk Sero Survei yang dilakukan akhir tahun lalu. Dari hasil tersebut, kekebalan komunitas pada sampel meningkat mencapai 98,5 persen yang menandakan kekebalan komunitas secara nasional rata-rata pun meningkat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Menurut Wiku, peningkatan ini terjadi karena riwayat vaksinasi atau infeksi sebelumnya. Dia menjelaskan, dalam studi juga ditemukan bahwa semakin lengkap dosis vaksin yang diterima maka semakin tinggi kadar antibodi atau kekebalan yang dimiliki seseorang.

Berita Lainnya:
Ketum PAN Sebut Eko Patrio Sebagai Calon Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran


“Hal ini justru semakin menguatkan urgensi untuk terus menerus meningkatkan cakupan vaksinasi bahkan seharusnya sampai ke titik optimal yaitu cakupan booster setinggi-tingginya,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS


Untuk itu, dia kembali mengingatkan semua pihak untuk meningkatkan cakupan vaksin booster. Menurutnya, diperlukan proteksi berlapis mulai dari perilaku hidup bersih dan sehat, protokol kesehatan dan juga vaksinasi.

ADVERTISEMENTS


“Kembali kami ingatkan, vaksinasi bukanlah obat yang membuat kita kebal dari penularan. Ini kelihatan dari data bahwa lima daerah penyumbang kasus tertinggi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali memiliki cakupan vaksinasi booster yang tidak jauh dari rata-rata nasional bahkan lebih tinggi,” ujarnya.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi