Jumat, 26/04/2024 - 10:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Perang 3 Hari Antara Jihad Islam Palestina dan Israel, Kemanakah Hamas?  

ADVERTISEMENTS

Jihad Islam Palestina meradang dengan pendudukan Israel yang merajalela

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

GAZA – Perang tiga hari antara Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina di Gaza pekan lalu tidak bermula dari Gaza, meskipun warga Gaza kembali membayar harga terberat. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Percikan dimulai di Tepi Barat, di Jenin, yang semakin dikuasai Hamas, gerakan perlawanan Islam yang menguasai Gaza, dan mitranya yang lebih kecil dan lebih militan, Jihad Islam Palestina. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Palestina, di bawah Presiden Mahmoud Abbas, semakin berkurang kendali dan pengaruhnya atas bagian-bagian Tepi Barat, termasuk dan terutama kamp-kamp pengungsi di Jenin, Tulkarem dan Nablus. Di kamp-kamp dan bagian lain Tepi Barat, Hamas dan kelompok Jihad Islam adalah wajah perlawanan bagi banyak orang Palestina yang kehilangan haknya.

ADVERTISEMENTS


Pasukan Pertahanan Israel meluncurkan “Operasi Pemecah Gelombang” pada Maret tahun ini untuk menahan dan menindak kelompok-kelompok bersenjata ini dan untuk mengganggu operasi kelompok Palestina di dalam Israel.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Israel Gunakan Data Intelijen untuk Bidik Warga dan Infrastruktur Sipil Gaza   


Kelompok Jihad Islam Palestina menyebut upaya militernya melawan Israel sebagai “Persatuan Medan Perang”, sebuah referensi untuk menghubungkan aktivitas perlawanan Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem olehnya dan Hamas. Ini sudah menjadi strategi kedua faksi Gaza sejak perang Mei 2021 antara Gaza dan Israel.


“Tepi Barat adalah tempat perang gesekan yang berkelanjutan, dengan serangan harian dan operasi khusus oleh tentara Israel ke kota-kota dan desa-desa Palestina,” kata Ahmed Melhem melaporkan dari Ramallah, dilansir Al Monitor, Ahad (14/8/2022). 


Perang Gaza tahun lalu dipicu keputusan Palestina untuk membatalkan pemilihan, yang diikuti keputusan Pengadilan Israel untuk mengusir empat keluarga Palestina dari Yerusalem timur dan penyerbuan kompleks Masjid Al Aqsa oleh pasukan keamanan Israel. Kerusuhan dan kekerasan bahkan menyebar ke komunitas Arab di Israel. 


Baca juga: Dulu Pembenci Adzan dan Alquran, Mualaf Andreanes Kini Berbalik Jadi Pembela Keduanya

Berita Lainnya:
Malaysia Sambut Baik Langkah ICJ Hentikan Genosida di Gaza


 


Kali ini, percikan datang pada 2 Agustus, ketika pasukan Israel menangkap salah satu pemimpin Jihad Islam Palestina, Bassam Al-Saadi, yang diperlihatkan dalam video sedang diseret terluka dari rumahnya di kamp pengungsi Jenin. Jihad Islam memutuskan untuk menanggapi dari wilayah asalnya di Gaza. 


Dari 5-7 Agustus, Jihad Islam menembakkan 1.100 roket dan mortir ke Israel, dan militer Israel melakukan 147 serangan udara terhadap sasaran di Gaza. 


Menurut PBB 47 warga Palestina tewas, di antaranya 12 pejuang PIJ, dan 360 terluka. Kematian warga Palestina termasuk 15 anak-anak dan empat wanita, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. 


Di antara orang-orang Palestina yang terluka, 151 adalah anak-anak dan 56 wanita. Selain itu, 70 warga Israel terluka bersama dengan kerusakan bangunan di sepanjang perbatasan Gaza.  


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi