Sabtu, 25/05/2024 - 15:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

1,5 Juta Lebih Sapi di Indonesia Telah Divaksinasi PMK

Sebanyak hampir 500 ribu hewan ternak di Indonesia terjangkit PMK.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan sebanyak 1.531.397 sapi telah menjalani vaksinasi PMK hingga Rabu (17/8/2022) pukul 12.00 WIB. Dilansir dari laporan Satgas PMK yang diterima di Jakarta, Rabu, menginformasikan PMK telah menular di 290 kabupaten/kota di 24 provinsi di Indonesia. Mayoritas jenis hewan ternak yang terinfeksi berjenis sapi.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Hingga saat ini sebanyak 492.889 hewan ternak telah terjangkit PMK. Sebanyak 334.205 ekor telah dinyatakan sembuh, 142.273 belum sembuh, 6.424 ekor mati dan 10.023 ekor potong bersyarat.

Rincian dari hewan ternak yang sakit adalah 468.549 sapi, 18.828 kerbau, 1.728 domba, 3.696 kambing, dan 88 babi. Sementara hewan ternak yang telah dinyatakan sembuh adalah 297.270, terdiri atas 283.865 sapi, 10.023 kerbau, 1.101 domba, 2.249 kambing dan 32 babi.

Berita Lainnya:
Politik Trah dalam Pilkada 2024: Ayah Jadi Cagub, Kakak Adik Bersaing di Kursi Wali Kota dan Bupati, Suami Istri Ganti Posisi

Hewan yang belum sembuh hingga saat ini berjumlah total 142.237, terdiri atas 134.716 sapi, 5.866 kerbau, 464 domba, 1.145 kambing, dan 51 babi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Satgas melaporkan provinsi yang masuk dalam zona merah karena terdapat lebih dari 50 persen kasus PMK di antaranya Aceh, Jambi, Riau, Sumatra Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur. PMK muncul di Provinsi Jawa Timur yang dikonfirmasi pada tanggal 5 Mei 2022.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Cara mencegah PMK antara lain membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans, melarang pemasukan ternak dari daerah lain, karantina dengan ketat, manajemen pemeliharaan yang baik, meningkatkan sanitasi, mendesinfeksi kandang dan sekitarnya secara berkala.

Berita Lainnya:
Zulkieflimansyah Kembali Berduet dengan Rohmi di Pilgub NTB 2024

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan PMK Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah gencar melakukan pemeriksaan guna menekan penyebaran PMK pada hewan ternak. Kemudian, pemerintah juga melakukan kegiatan vaksinasi yang diprioritaskan pada ternak sehat yang berada di zona merah dengan populasi ternak besar serta angka kasus tinggi.

ADVERTISEMENTS

Ia menambahkan, pemerintah juga memberikan obat-obatan dan vitamin untuk mengobati gejala klinis yang tampak serta meningkatkan imunitas dan stamina hewan ternak sebagai upaya menekan penyebaran PMK. Upaya lainnya, kata Wiku, yakni melaksanakan potong bersyarat terhadap ternak yang terkonfirmasi PMK sesuai dengan anjuran pemerintah.

ADVERTISEMENTS


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi