Sabtu, 27/04/2024 - 02:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Meski Terus Diprovokasi Indiam, Pakistan Inginkan Resolusi Damai Terkait Jammu-Kashmir

ADVERTISEMENTS

Resolusi damai India-Pakistan soal Jammu dan Kashmir harus merujuk resolusi PBB

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 ISLAMABAD – Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan, negaranya menginginkan hubungan damai dengan India. Hal itu termasuk membuat resolusi damai terkait wilayah Jammu dan Kashmir yang dipersengketakan kedua negara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Resolusi yang adil dan damai dari perselisihan Jammu dan Kashmir sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan serta harapan dari rakyat Kashmir sangat diperlukan untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut,” kata Sharif dalam pidatonya saat menerima kunjungan Komisioner Tinggi Australia untuk Pakistan Neil Hawkins, Kamis (18/8/2022), dilaporkan laman Asian News International.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut Sharif, komunitas internasional perlu mengambil peran sebagai fasilitator dalam isu tersebut. Sebab hal itu penitng untuk perdamaian jangka panjang di Asia Selatan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Laporan: Abaikan Permintaan untuk tidak Serang Iran, Israel Permalukan AS


Bulan lalu Pemerintah Pakistan mengecam pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) India Rajnath Singh yang menyebut wilayah Kashmir di bawah kontrol Pakistan adalah bagian dari India. Islamabad menilai, komentar Singh provokatif dan tak dapat diterima.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Menteri (Singh) dalam pernyataannya memutarbalikkan fakta sejarah yang sudah mapan tentang sengketa Jammu dan Kashmir, melontarkan tuduhan tak berdasar dan ancaman terhadap Pakistan,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Pakistan dalam sebuah pernyataan pada 24 Juli lalu.


Kemenlu Pakistan menegaskan, pernyataan provokatif oleh tokoh politik India tidak dapat mengubah realitas IIOJK (Indian Illegally Occupied Jammu & Kashmir).


Baca juga: Prof Arief: Derajat Orang Beradab Lebih Utama Dibandingkan Orang Berpendidikan

Berita Lainnya:
Kemarin Pasukan Israel Tahan 107 Pasien Hingga WHO Sebut 9.000 Pasien Darurat Evakuasi


Islamabad pun menekankan, isu Jammu dan Kashmir adalah perselisihan yang diakui secara internasional dan masih menjadi agenda PBB.


Menurutnya, solusi atas persengketaan tersebut terletak pada penerapan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan.


“India akan disarankan untuk mengintrospeksi mengapa, meskipun memberlakukan undang-undang yang kejam, menahan seluruh Lembah di bawah pengepungan militer selama beberapa dekade, memenjarakan ribuan warga Kashmir yang tidak bersalah dan perwakilan mereka yang sebenarnya serta pembunuhan sewenang-wenang terhadap lebih dari 100 ribu warga Kashmir, India belum mampu memadamkan api kebebasan dari jantung warga Kashmir,” kata Kemenlu Pakistan.


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi