Kamis, 30/05/2024 - 20:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Korsel Kerja Sama dengan Rusia Bangun PLTN Pertama Mesir

Keterlibatan Korsel dengan proyek Mesir tidak berbenturan dengan sanksi Rusia.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

 SEOUL — Korea Selatan telah menandatangani kontrak tiga triliun won atau setara dengan 2,25 miliar dolar AS dengan perusahaan energi nuklir milik negara Rusia.  Kontrak ini untuk menyediakan komponen dan membangun bangunan turbin pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Mesir. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh


Menurut kantor kepresidenan dan Kementerian Perdagangan Korea Selatan, Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Nuklir Korea yang dikelola negara disubkontrakkan oleh Atomstroyexport (ASE) Rusia. Fasilitas ini menyediakan bahan dan peralatan tertentu dan membangun bangunan turbin dan struktur lain di pabrik yang sedang dibangun di Dabaa, kota pesisir Mediterania terletak sekitar 130 kilometer barat laut Kairo.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


ASE adalah anak perusahaan Rosatom, konglomerat nuklir Rusia milik negara. Perusahaan memiliki kontrak dengan Mesir untuk mengirimkan empat reaktor 1.200 megawatt hingga 2030. Bagian dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Nuklir Korea adalah dari 2023 hingga 2029


Seorang pembantu senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan, negosiasi diperlambat oleh variabel tak terduga terutama perang Rusia terhadap Ukraina dan kampanye sanksi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia atas agresinya. Namun, Skretaris Senior Yoon untuk urusan ekonomi Choi Sang-mok mengatakan, Seoul memberikan penjelasan kepada Washington sebelumnya tentang rencananya untuk berpartisipasi dalam proyek Dabaa. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak
Berita Lainnya:
Kelompok HAM AS Desak Biden Hormati Independensi ICC


Menurut Choi, negara sekutu akan menjaga konsultasi erat saat pekerjaan berlangsung. Sebagai bagian dari sanksi yang dipimpin AS terhadap Rusia, Korea Selatan telah mengakhiri transaksi dengan bank sentral Rusia dan dana kekayaan negara, serta melarang ekspor bahan strategis ke Rusia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Choi menekankan bahwa keterlibatan Korea Selatan dalam proyek tersebut tidak akan berbenturan dengan sanksi internasional terhadap Rusia. Terlebih lagi Korea Hydro and Nuclear Power telah terlibat dalam negosiasi dengan ASE sebagai penawar pilihan untuk proyek terkait turbin sejak Desember, sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Masalah apa pun dapat dipenuhi oleh berbagai ketidakpastian, tetapi semuanya telah diselesaikan sekarang, dan itulah sebabnya kami dapat menyelesaikan kesepakatan,” kata Choi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS


Kantor Yoon menyatakan harapan, bahwa partisipasi Korea Selatan dalam proyek Dabaa akan membantu negara tersebut mendapatkan pijakan dalam proyek nuklir masa depan di seluruh Afrika. Proyek ini juga meningkatkan peluangnya untuk mengekspor ke negara-negara seperti Republik Ceko, Polandia, dan Arab Saudi.

ADVERTISEMENTS


Menurut Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengatakan,  proyek Dabaa adalah ekspor teknologi tenaga nuklir terbesar negara itu sejak 2009. Sebuah konsorsium yang dipimpin Korea Selatan memenangkan kontrak 20 miliar dolar AS untuk membangun reaktor tenaga nuklir di Uni Emirat Arab.

Berita Lainnya:
Putin: Keamanan Nasional Prioritas Utama


Presiden konservatif yang mulai menjabat pada Mei itu telah berjanji untuk meningkatkan ekspor teknologi tenaga nuklir Korea Selatan.  Menurutnya,  kesempatan itu ditahan di bawah kebijakan pendahulunya yang liberal, Moon Jae-in, yang berusaha mengurangi ketergantungan domestik negara itu pada energi nuklir. 


Yoon dalam sebuah pernyataan di Facebook mengatakan, kesepakatan itu menegaskan kembali teknologi canggih dan keamanan serta rantai pasokan yang kuat Korea Selatan di industri tenaga nuklir. Pemerintahnya telah menetapkan tujuan untuk mengekspor 10 reaktor tenaga nuklir pada 2030. 


 


sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi