Jumat, 26/04/2024 - 23:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Banyak Mahasiswa di Bandung Terinfeksi HIV-AIDS, Kenali Gejalanya

ADVERTISEMENTS

Faktor perilaku seksual mendominasi penyebab penularan penyakit tersebut di Kota Band

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Baru-baru ini publik dikejutkan dengan ratusan mahasiswa di Kota Bandung,  Jawa Barat, yang tertular Human – Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh orang dan jika berlanjut menjadi AIDS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Tenaga Ahli Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta dokter Ede Suryadharmawan menjelaskan, HIV-AIDS adalah penyakit yang menular langsung dari manusia ke manusia. “Itu hanya bisa terjadi karena transmisi manusia yang sudah terkena HIV-AIDS di tubuhnya kemudian menularkan kepada orang lain dan akhirnya tertular,” ujarnya saat dihubungi Republika, jumat (26/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dia menyebutkan, tansmisinya secara umum dibagi menjadi dua yaitu melalui seksual dan jarum suntik. Kalau seksual berarti bergonta-ganti pasangan. 

ADVERTISEMENTS


Ede menambahkan, jika satu orang setia tapi pasangannya tertular karena pernah berhubungan seksual dengan pengidap HIV-AIDS, maka bisa tertular dan terinfeksi. Kemudian, jika melalui berbagi jarum suntik yang tidak steril pada pengguna narkotika suntik juga terjadi penularan HIV-AIDS. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ede mengakui, ada potensi transmisi melalui transfusi darah tetapi sangat kecil risikonya. Sebab, kalau disuntik di fasilitas kesehatan (faskes) menggunakan jarum suntik yang steril. Juga halnya ketika transfusi donir darah di Palang Merah Indonesia (PMI) juga pasti dicek ulang. 

Berita Lainnya:
Mantan Pramugari Rela Jadi Wanita Simpanan Pilot Demi Hidup Mewah, Ketahuan Istri Sah, Hingga Diperlakukan Begini..


“Jadi, yang harus diwaspadai adalah perilaku tidak sehatnya yaitu perilaku seksual dan jarum suntik karena penularan HIV-AIDS terbanyak dua jalur ini,” katanya.


Terkait penularan HIV-AIDS yang terjadi pada anak muda, Ede menjelaskan, ini berhubungan dengan perilaku anak muda yamg memilih bebas dalam pergaulan. Artinya, selalu ada persolan buruk akibat perilaku tidak sehat. 


Kata dia, jika terjadi penularan virus melalui transmisi seksual atau jatum suntik, maka orang tersebut tertular virus ini dan berstatus orang dengan HIV (ODHIV).


Artiya, kalau orang dengan ODHIV ketika mengetahui statusnya, Ede mewanti-wanti, jangan sampai menjadi orang dengan HIV dan AIDS (ODHA). Sebab, jika menjadi ODHA maka  muncul tanda-tanda AIDS. Artinya sudah mengalami sindromnya.


“Kalau sudah mengalami sindromnya, seorang ODHA bisa alami satu, dua, belasan hingga puluhan sindrom,” katanya. 


Oleh karena itu, pihaknya berharap, masyarakat terus melakukan perilaku yang sehat, tidak melakukan perilaku yang bisa menjadi transmisi virus. Sementara bagi yang melakukan perilaku berisiko dan sudah ketahuan statusnya jadi ODHIV, maka ia meminta mempertahankan kualitas hidupnya dengan meminum Anti Retroviral (ARV). 

Berita Lainnya:
Prabowo dan Erdogan Saling Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri


Ede meminta, obat ini supaya disiplin diminum. Kemudian, perbaiki gaya hidup. Karena kalau tubuh sehat, maka kondisi ODHIV akan lebih tahan dan ARV membantu sistem imunitas dalam selnya. 


Sebaliknya, kalau perilakunya kurang baik, ODHIV berpotensi menularkan virus ke yang lainnya. Kalau ODHIV bisa bertahan meminum ARV, dia manjutkan, maka dia akan terus sehat, berusia lebih lama, dan tidak jatuh ke dalam fase AIDS. 


“Jadi, targetnya adalah akhiri (ending) AIDS. Tidak ada lagi orang yang menjadi ODHA,” katanya.


Terkait kemungkinan ODHIV bisa menikah,  Ede meminta, sebaiknya konseling terlebih dulu. Sebab, ada potensi menularkan virus ini lewat pernikahan.


Sedangkan mengenai menghilangkan HIV, dia mengakui, sulit karena bergantung pada perilaku manusia.  “Tentu ini berat karena yang dihancurkan virus HIV adalah pertahanan tubuh. Sehingga imunitasnya jauh berkurang (immuno deficiency), bahkan sangat minimal,” katanya.


Sebelumnya, ratusan mahasiswa dan ibu rumah tangga di Kota Bandung tercatat mengidap penyakit HIV/AIDS. Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, faktor perilaku seksual mendominasi penyebab penularan penyakit tersebut di Kota Bandung.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi