Jumat, 26/04/2024 - 11:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

IDAI: Gerakan Makan Telur dan Ikan Tiap Hari Efektif Turunkan Stunting

ADVERTISEMENTS

Ketidaktahuan orang tua mengenai pemenuhan gizi anak menjadi penyebab stunting.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) mengungkapkan cara efektif untuk mengejar target pemerintah menurunkan angka stunting atau kekerdilan menjadi 14 persen pada tahun 2024. Menurutnya, perlu ada gerakan makan telur dan ikan setiap hari.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Gerakan makan telur tiap hari, makan ikan tiap hari, itu saya kira efektif kalau kita mau mengejar target pemerintah supaya bisa tercapai. Jadi harus masif gerakannya, (memberikan) protein hewani pada bayi dan balita kita,” kata Piprim saat bertemu Antara di Jakarta, Kamis (1/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Buka Puasa dengan Merokok, Seburuk Ini Dampaknya Bagi Tubuh

Piprim menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak sehingga anak memiliki perawakan yang lebih pendek dibanding teman sebayanya. Hal tersebut disebabkan oleh malanutrisi kronis atau penyakit kronis tertentu.

ADVERTISEMENTS

“Penelitian yang menyelidiki kenapa anak menjadi stunting, itu karena ada salah satu kompleks protein yang namanya mTOR,” jelas Piprim.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


MTOR ini seperti saklar yang menghidupkan aspek pertumbuhan secara linier. Dengan begitu, anak akan bertambah panjang, organ tubuh membesar.


“MTOR ini akan beroperasi kalau asam amino esensialnya cukup,” kata Piprim.

Pada anak-anak stunting, mTOR-nya tidak aktif sebab kadar asam amino esensialnya kurang. Asam amino esensial ini ada di protein hewani seperti telur, ikan, unggas, dan ati ayam.

Berita Lainnya:
Balita Stunting Vs Berperawakan Pendek, Bagaimana Cara Membedakannya?


“Kalau ikan, yang paling bagus itu ikan kembung,” ujar Piprim.

Menurut Piprim, langkah preventif yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka stunting adalah mencukupi kebutuhan protein hewani anak. Hanya saja, tak sedikit orang tua yang masih kurang edukasi terkait hal ini. Mereka banyak yang terlalu fokus memberikan sayur kepada anak mereka, bahkan sejak anak masih bayi.

“Jangan sampai salah persepsi. Anak sejak bayi dikasih sayur, bukannya sehat malah sembelit kalau kebanyakan serat pada bayi terutama. Kemudian MPASI itu (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) justru fokusnya nanti protein hewani,” ujar Piprim.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi