Kamis, 02/05/2024 - 01:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Menelusuri Situs Bawah Tanah Terbesar di Hagia Sophia

ADVERTISEMENTS

ISTANBUL — Tim Anadolu Agency mendapatkan akses untuk memasuki struktur bawah tanah terbesar di Masjid Agung Hagia Sophia yang ikonik di Istanbul.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Digambarkan sebagai “keajaiban dunia ke-8” oleh banyak orang, galeri Hagia Sophia, terowongan, ruang bawah tanah, dan struktur makam bawah tanah menjadi saksi sejarahnya yang megah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hasan Firat Diker, seorang profesor arsitektur dan desain di Universitas Fatih Sultan Mehmet yang berbasis di Istanbul, mendokumentasikan terowongan dan gorong-gorong bawah tanah, yang berusia 1.500 tahun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

ADVERTISEMENTS

Diker dan timnya memetakan secara 3D terowongan dan gorong-gorong di bawah dan sekitar Hagia Sophia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kami ingin mendokumentasikan infrastruktur Hagia Sophia, serta suprastrukturnya, dalam arti arsitektural dan meningkatkan kesadaran untuk menghilangkan masalah yang ada,” ujar dia, sambil menunjukkan struktur bawah tanah bersejarah kepada tim Anadolu Agency.

Meneliti, melestarikan, dan mendokumentasikan struktur bawah tanah adalah penting baik dalam hal melindungi bangunan yang terkait dengannya dan mengungkap struktur bawah tanah lainnya di kota yang terkait, lanjut dia.

Berita Lainnya:
Gerak Cepat Biden Tandatangani Legislasi Bantuan untuk Ukraina

Hagia Sophia, gereja terbesar yang dibangun oleh Kekaisaran Bizantium di Istanbul, dibangun tiga kali, kata Diker.

“Pembangunan Hagia Sophia yang bertahan hingga saat ini dimulai pada tahun 532 dan selesai pada tahun 537,” tutur dia, seraya menambahkan bahwa ruang utama di gedung ini dilapisi batu bata pada empat lengkungan yang didukung oleh empat tiang.

“Struktur makam, terletak tepat di depan fasad Hagia Sophia, empat meter di bawah tanah. Struktur ini, yang dikenal sebagai ‘Hippoje’, bukanlah infrastruktur bawah tanah yang dibangun selama pembangunan Hagia Sophia, ini adalah struktur bawah tanah berasal dari abad keempat. Struktur ini adalah karya arsitektur tertua yang dapat ditemukan di sekitar Hagia Sophia,” urai dia.

Hagia Sophia terkena air hujan yang tidak terkendali sebelum dibersihkan, kata Diker, seraya menambahkan bahwa sekitar empat ton puing dan lumpur dievakuasi selama pembersihan yang dilakukan tahun lalu.

Berita Lainnya:
Hizbullah Luncurkan Puluhan Roket ke Israel

Menyoroti ada struktur ruang bawah tanah dua meter di bawah taman di depan fasad barat laut, dia mengatakan ini adalah ruang infrastruktur atrium asli Hagia Sophia.

Sebagian besar ruang bawah tanah Hagia Sophia dibangun untuk saluran air dan ventilasi, jelas dia, seraya menambahkan bahwa sulit untuk melintasi terowongan karena ruang yang sempit.

“Bahkan bernapas pun tidak mudah di terowongan ini. Ketika Anda memikirkan waktu pembuatannya, kami dapat memahami betapa sulitnya orang bergerak di tempat gelap ini dan tidak mungkin menggunakannya untuk tujuan lain,” tambah dia.

Hagia Sophia berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun dan 86 tahun sebagai museum, tetapi dari tahun 1453 hingga 1934 – hampir 500 tahun – situs itu digunakan sebagai masjid.


Pada tahun 1985, Hagia Sophia ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO. Bangunan ini adalah salah satu tujuan wisata utama Turki dan tetap terbuka untuk pengunjung domestik dan asing.


 

sumber :

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi