Sabtu, 27/04/2024 - 08:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Jepang Selidiki Peretasan Website Terkait Kelompok Pro-Rusia

ADVERTISEMENTS

Lebih dari 20 situs web di empat kementerian pemerintah Jepang tidak dapat diakses

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

TOKYO — Jepang sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan kelompok pro-Rusia menyusul peretasan beberapa situs web pemerintah. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno pada Rabu (7/9/2022) mengatakan, lebih dari 20 situs web di empat kementerian pemerintah tidak dapat diakses pada Selasa (6/9/2022) malam tetapi dapat dipulihkan pada hari yang sama.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pemerintah belum mengidentifikasi kebocoran informasi dan sedang mencari tahu apakah peretasan itu disebabkan oleh serangan denial-of-service (DDoS).  Dalam serangan DDoS, peretas berusaha membanjiri jaringan dengan volume lalu lintas data yang luar biasa tinggi untuk melumpuhkannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Penyakit Kian Merebak di Jalur Gaza Akibat Ketiadaan Air Bersih

Agensi digital Jepang mengatakan, layanan aplikasi online di portal administrasi e-Gov juga mengalami masalah. NHK melaporkan, kelompok pro-Rusia “Killnet” mengatakan di media sosial, mereka bertanggung jawab atas serangan itu.

ADVERTISEMENTS

“Kami menyadari bahwa kelompok peretas (Killnet) mengakui mereka berada di balik serangan, tetapi saat ini kami masih menyelidiki penyebab peretasan, termasuk keterlibatannya,” kata Matsuno.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Oposisi Menang di Pemilu Lokal, Erdogan Terancam

 “Kami memahami bahwa kelompok peretas (Killnet) telah mengancam beberapa negara dari serangan siber, dan beberapa mengatakan mereka terkait dengan pemerintah Rusia. Mengingat posisi kami sebagai pemerintah, kami tidak akan menanggapi itu,” kata Matsuno menambahkan.

Serangan peretasan itu untuk sementara memblokir akses ke sejumlah situs website. Termasuk portal administrasi e-Gov.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi