Senin, 06/05/2024 - 10:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Joe Biden Larang Perusahaan Teknologi AS Bangun Pabrik di China Selama 10 Tahun

ADVERTISEMENTS

Biden menjanjikan 280 miliar dolar AS untuk industri manufaktur teknologi tinggi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 WASHINGTON DC — Pemerintahan Joe Biden mengeluarkan aturan baru untuk perusahaan teknologi AS yang menerima dana federal. Mereka dilarang membangun fasilitas teknologi canggih di China selama 10 tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Pedoman aturan tersebut diresmikan sebagai bagian dari rencana 50 miliar dolar AS membangun industri semikonduktor lokal. Hal ini disampaikan menyusul dorongan dari kelompok bisnis kepada pemerintah, dalam upaya mengurangi ketergantungan pada China.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Perusahaan teknologi disebut-sebut saat ini tengah dihadapkan pada kekurangan microchip global, yang telah memperlambat produksi.”Kami akan menerapkan pembatasan, untuk memastikan mereka yang menerima dana CHIPS tidak dapat membahayakan keamanan nasional. Mereka tidak diizinkan menggunakan uang ini untuk berinvestasi di China, mereka tidak dapat mengembangkan teknologi terdepan di China untuk jangka waktu sepuluh tahun,” kata Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, dikutip BBC, Rabu (7/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Buntut Serangan Iran, Biden Gerak Cepat Koordinasikan Respons Diplomatik


Lebih lanjut, ia menyebut perusahaan yang menerima uang hanya dapat memperluas pabrik mereka di China untuk melayani pasar China. AS dan China saat ini tengah terkunci dalam perselisihan jangka panjang mengenai perdagangan dan teknologi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Pada bulan Agustus, Presiden AS Joe Biden telah menandatangani undang-undang yang menjanjikan 280 miliar dolar AS untuk manufaktur teknologi tinggi dan penelitian ilmiah, di tengah kekhawatiran bahwa AS kehilangan keunggulan teknologinya dari China.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Investasi tersebut termasuk keringanan pajak bagi perusahaan yang membangun pabrik pembuatan chip komputer di AS.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Disebutkan, AS saat ini memproduksi sekitar 10 persen dari pasokan global semikonduktor yang merupakan kunci untuk segala hal, mulai dari mobil hingga ponsel, turun dari capaian hampir 40 persen pada 1990.

Berita Lainnya:
Proyek PT PP di Luar Negeri Gunakan Dana Perbankan Internasional


Di sisi lain, Kedutaan Besar China di Washington telah menentang RUU semikonduktor. Mereka menyebut keputusan ini mengingatkan pada mentalitas Perang Dingin.


Beberapa pembuat chip AS sudah mengalami dampak atas tindakan keras Washington dalam menjual teknologi AS ke China. Awal bulan ini, Nvidia dan AMD diberitahu oleh pejabat AS untuk menghentikan penjualan chip kecerdasan buatan ke China.


Menanggapi hal itu, Dan Ives dari Wedbush Securities menyebut pembatasan itu sebagai pukulan untuk Nvidia. “Ini benar-benar sebuah pukulan dan itu benar-benar akan mengobarkan api ketegangan dalam hal geopolitik,” kata Ives. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi