Jumat, 26/04/2024 - 17:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIMIGAS

Tekan Subsidi dengan Migrasi Energi

ADVERTISEMENTS

Saat ini sudah banyak negara yang memfokuskan penggunaan transportasi non BBM.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini dinilai waktu yang tepat bagi pemerintah untuk memperbesar penggunaan energi non BBM, salah satunya untuk sektor transportasi. Diharapkan penggunaan energi non BBM dapat menekan subsidi energi dan mengurangi impor BBM.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Harya S Dillon mengatakan, saat ini sudah banyak negara yang memfokuskan penggunaan transportasi non BBM untuk menekan biaya sekaligus mengurangi emisi. Salah satunya Prancis.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Bahkan negara tersebut menjadi negara pertama yang sampai melarang iklan BBM fosil. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah berkomitmen untuk turut mengurangi penggunaan energi non BBM.

ADVERTISEMENTS


“Harus dimulai dengan kemauan politik yang kuat, misalnya mendeklarasikan bahwa angkutan umum di Indonesia akan 100 persen menggunakan kendaraan non BMM pada tahun 2030. Kemarin Sekretariat Negara mengumumkan penggunaan kendaraan Non BBM untuk operasional di 5 Istana Negara. Itu layak diapresiasi, namun dampaknya tidak akan signifikan kalau tidak diikuti dengan angkutan umum,” ujarnya, Kamis (8/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pekerja Rentan Harus Mendapatkan Perlindungan Sosial Ketenagakerjaan


Sebagai tahap awal, transportasi umum bisa melakukan migrasi ke bahan bakar gas (BBG) berjenis Compressed Natural Gas (CNG). Pasalnya, investasi penggunaan BBG untuk perusahaan transportasi umum masih lebih murah ketimbang menggunakan kendaraan energi non BBM lainnya yaitu kendaraan listrik. Hal itu dikarenakan investasinya hanya di conventer CNG.


Terpisah, Wakil Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono menyebut, pihaknya dapat menekan biaya energi cukup besar setelah armada Blue Bird menggunakan BBG. “Melalui penerapan armada BBG, Blue Bird berhasil menekan beban energi hingga 40 persen,” katanya.


Di saat yang bersamaan, kata dia, emisi yang dikeluarkan BBG juga lebih rendah dibandingkan BBM. Dia menyebut pihaknya saat in memiliki armada berbasis BBG sebanyak 2.300 unit atau 22 persen dari seluruh armada.

Berita Lainnya:
Soal Perubahan Harga BBM, Ini Kata Erick Thohir


Penggunaan kendaeaan BBG disebut lebih murah dibandingkan dengan kendaraan listrik. Harya mengatakan, untuk mendorong lebih banyak transportasi umum menggunakan BBG, pemerintah harus mulai menambah jaringan stasiun pengisian bahan bahar gas (SPBG) untuk memudahkan dalam pengisian dan memotivasi migrasi ke BBG.


“Kita lihat dari pengalaman TransJakarta. Banyak waktu kendaraan habis mengantri di SPBG sehingga kinerja operasional angkutan menjadi tidak optimal,” kata Adrianto.


Untuk menekan biaya energi, Harya juga menyarankan agar pemerintah memfokuskan sumber daya gas alam digunakan untuk kebutuhan industri dan sumber energi pembangkit listrik. “Lalu listriknya dapat digunakan untuk kendaraan,” kata dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi