“Kami mencoba meminta kota beberapa tahun yang lalu, untuk memberi kami tanah di mana kami bisa menjadikannya sebagai pemakaman Muslim, tetapi kami tidak bisa mendapatkan apa-apa,” kata Farah.
Di samping itu, Juru bicara dewan komunikasi untuk Masyarakat Islam Wichita (ISW), Hussam Madi mengatakan, mereka menjangkau komunitas Garden City ketika daerah itu melihat masuknya imigran dari berbagai negara. ISW telah menyediakan Taman Kota dengan Alquran dan literatur.
Mereka juga menawarkan sekolah Islam dan layanan untuk anak-anak. Namun, perjalanan terlalu lama bagi banyak orang. Madi mengatakan sumber daya seperti kuburan harus tersedia di dekatnya.
“Ketika mereka terus tumbuh dan mereka perlu mempraktikkan keyakinan mereka dengan bebas, mereka harus diizinkan untuk membangun kuburan,” kata Madi.
“Umat Islam memiliki pemahaman yang mendalam dan keyakinan yang kuat tentang kehidupan setelah kematian, jadi penguburan orang mati yang layak adalah suatu keharusan bagi umat Islam,” lanjutnya.
Masalah kekurangan lahan juga meluas ke perumahan bagi imigran dan pengungsi yang datang. Sekitar 100 pengungsi Afghanistan datang ke Garden City setahun yang lalu, dan banyak yang masih tinggal di hotel karena keterbatasan tempat tinggal.
Sumber: Republika