Rabu, 01/05/2024 - 18:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNETTEKNOLOGI

Mantan Kepala Keamanan Twitter Bongkar Perusahaan Punya Mata-Mata China

ADVERTISEMENTS

Mantan Kepala Keamanan Twitter saat ini menjadi ‘whistleblower’.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Mantan Kepala Keamanan Twitter Peiter Zatko yang menjadi whistleblower membongkar hal yang terduga. Ia mengatakan bahwa kelonggaran praktik keamanan perusahaan yang merugikan keamanan nasional Amerika Serikat (AS). Dia menjelaskan perusahaan mempunyai mata-mata China yang bekerja untuk Departemen Keamanan Negara (MSS) China.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Selama pernyataan pembukaannya, Senator Chuck Grassley menyatakan FBI memberi tahu Twitter ada satu agen China di perusahaan tersebut. Dalam versi publik, Zatko telah diperingatkan bahwa perusahaan tersebut mempekerjakan satu orang atau lebih yang bekerja atas nama badan intelijen asing lain.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Namun, berdasarkan versi pengaduan yang dipublikasikan dan sebagian disunting, tidak merinci negara mana yang dimaksud FBI. Dalam kesaksiannya, Zatko membenarkan bahwa perusahaan telah diperingatkan tentang keberadaan agen China.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Perusahaan Mobil Listrik Polestar Rilis Smartphone Perdana dengan Fitur AI


“Ini diberitahukan kepada saya mungkin sepekan sebelum saya diberhentikan. Saya telah diberitahu karena keamanan perusahaan telah dihubungi dan diberitahu bahwa setidaknya ada satu agen MSS yang merupakan salah satu dinas intelijen China,” kata Zatko.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Zatko juga menyuarakan kekhawatiran tentang kehadiran agen asing dari negara lain, termasuk India, yang disebut memaksa Twitter untuk mempekerjakan agen pemerintah. Ini bukan pertama kalinya Twitter harus menghadapi kehadiran agen asing. Seorang mantan pekerja Twitter baru-baru ini dihukum karena bertindak sebagai agen untuk Arab Saudi. Jaksa menuduh pria itu dibayar untuk menyerahkan informasi sensitif.


Menurut Zatko, bahaya yang ditimbulkan oleh agen asing bisa lebih besar karena beberapa hal, termasuk jumlah besar data yang dikumpulkan platform, kurangnya wawasan tentang data, dan akses yang luas yang dimiliki para karyawan Twitter. “Tidak berlebihan mengatakan bahwa seorang karyawan di dalam perusahaan dapat mengambil alih rekening semua senator di ruangan ini,” ujar Zatko.

Berita Lainnya:
PB ESI Sebut Aturan Batas Usia Game tak Berdampak pada Talenta Esports


Dilansir Engadget, Kamis (15/9/2022), sidang kemungkinan akan meningkatkan tekanan di Twitter yang sejauh ini menolak untuk membahas klaim Zatko secara rinci. Senator Grassley mengatakan komite juga telah mengundang CEO Parag Agrawal untuk bersaksi di persidangan tetapi dia menolak untuk hadir.


“Dia menolak undangan komite ini untuk muncul dengan mengklaim bahwa itu akan membahayakan litigasi Twitter yang sedang berlangsung. Melindungi orang Amerika dari pengaruh asing lebih penting daripada litigasi perdata Twitter di Delaware. Jika tuduhan ini benar, saya tidak melihat bagaimana Agrawal dapat mempertahankan posisinya di Twitter ke depan,” kata Grassley.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi