Sabtu, 27/04/2024 - 10:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Vaksin Monkeypox di Indonesia akan Diberikan pada Kelompok Berisiko Tinggi

ADVERTISEMENTS

Kemenkes memesan sekitar 2.000 dosis vaksin ‘monkeypox’.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Kementerian Kesehatan RI menetapkan sasaran Vaksin Monkeypox diberikan kepada populasi berisiko tinggi untuk mencegah penularan serta gejala berat saat terinfeksi cacar monyet. “Sasaran, menurut epidemiolog, adalah orang berisiko tinggi sehingga perlu divaksin. Jadi nanti dilihat populasi yang perlu divaksin,” kata Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) Kemenkes RI Rizka Andalusia saat dijumpai di Gedung Sujudi Kantor Kemenkes RI, Jakarta, Kamis (15/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Ia mengatakan, Kemenkes telah melakukan kontrak pemesanan 2.000 dosis Vaksin Monkeypox yang diperkirakan tiba di Indonesia pada tahun ini. Rizka mengatakan, vaksinasi akan diarahkan pada masyarakat sasaran yang belum pernah terinfeksi Virus Monkeypox.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pemerintah Siap Blokir Gim yang Mengandung Kekerasan, Termasuk Free Fire?

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menetapkan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global. WHO menyebut ada tiga kelompok orang yang paling rentan tertular cacar monyet, di antaranya orang yang tinggal dengan atau memiliki riwayat kontak erat (termasuk kontak seksual) dengan seseorang yang terinfeksi monkeypox, atau yang memiliki kontak rutin dengan hewan yang dapat terinfeksi.

ADVERTISEMENTS

Tenaga kesehatan juga memiliki risiko sehingga perlu untuk selalu menerapkan prosedur PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi). Kemudian, bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala-gejala lebih serius dan kematian akibat monkeypox. Terkait pasokan obat-obatan bagi pasien Monkeypox, Rizka mengatakan Indonesia sudah mendatangkan Cidofovir untuk cacar monyet dari Singapura.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Berkendara Mudik dengan Balita? Jangan Lupakan Benda Penting Ini

“Karena kasus tidak banyak (di Indonesia), kami pusatkan penyimpanan obat Cidofovir di gudang farmasi pusat Kemenkes,” katanya.

Di Indonesia dilaporkan terdapat 42 kasus, diduga Monkeypox yang dihimpun Kemenkes hingga 30 Agustus 2022, satu di antaranya terkonfirmasi Monkeypox dan telah dinyatakan sembuh, 38 terkonfirmasi bukan Monkeypox dan tiga lainnya sedang dalam proses penelitian.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi