Jumat, 26/04/2024 - 15:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Wapres China akan Hadiri Pemakaman Kenegaraan Ratu Elizabeth II 

ADVERTISEMENTS

Pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II adalah peristiwa penting bagi Inggris.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 BEIJING — Wakil Presiden China Wang Qishan akan menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth II atas undangan pemerintah Inggris. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan, pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II adalah peristiwa penting bagi Inggris.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Delegasi asing yang berpartisipasi dalam acara tersebut atas undangan dari pemerintah Inggris. Ini adalah tanda penghormatan kepada ratu dan pentingnya (hubungan dengan) Inggris,” kata Mao.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Sebelumnya BBC melaporkan, parlemen Inggris larang delegasi pemerintah China dilarang menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth II. Ketua House of Commons Sir Lindsay Hoyle menolak kehadiran delegasi China, karena mereka menjatuhkan sanksi terhadap anggota parlemen Inggris.

ADVERTISEMENTS


Tahun lalu, China memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset kepada sembilan warga Inggris termasuk tujuh anggota parlemen. Sanksi ini sebagai tanggapan atas pernyataan mereka yang menuduh Beijing menganiaya Muslim Uighur di Xinjiang. Langkah ini menyebabkan duta besar China untuk Inggris dan seluruh delegasi pemerintah China dilarang menghadiri pemakaman ratu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Krisis Kesehatan Terus Berlanjut, Korsel Kerahkan 2.700 Perawat Tambahan


Menurut buku peraturan parlemen Erskine May, pada 1965 Ratu Elizabeth II menyetujui bahwa kendali Westminster Hall akan dibagi antara Lord Great Chamberlain yang ditunjuk oleh raja, dan ketua parlemen dari House of Commons atau majelis rendah dan House of Lords atau majelis tinggi.


Tidak ada penyebutan khusus mengenai kontrol akses terhadap negara tertentu. Tetapi undangan untuk pejabat asing di Westminster Hall, biasanya dikeluarkan berdasarkan kesepakatan antara Lord Great Chamberlain, majelis rendah, dan majelis tinggi.


Pada Kamis (15/9/2022) tujuh anggota parlemen dan pejabat lainnya, mendesak menteri luar negeri Inggris untuk menarik undangan kepada Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth II. Mereka mengatakan, tidak pantas bagi pemerintah China untuk hadir di pemakaman ratu, karena catatan hak asasi manusianya.


“Anda tidak dapat memiliki Zaman Keemasan, hubungan normal, dengan sebuah negara yang sekarang telah terungkap melakukan berbagai kekejaman yang dimilikinya, tidak terkecuali genosida terhadap Uighur, penindasan yang terjadi di Tibet untuk  60 hingga 70 tahun terakhir, dan sekarang apa yang kita lihat juga terjadi di Hong Kong,” ujar seorang anggota parlemen, Tim Laughton, dilansir BBC News, Jumat (16/9/2022).

Berita Lainnya:
Seberapa Tangguh Pertahanan Iran Jika Israel Menyerang?


Beberapa negara Barat telah menjatuhkan sanksi kepada pejabat China menyusul tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok minoritas Uighur. China telah menahan warga Uighur di kamp-kamp penahanan di wilayah Xinjiang. China diduga melakukan penyiksaan, kerja paksa, dan pelecehan seksual terhadap warga Uighur.


China membantah tuduhan tersebut. China mengklaim kamp-kamp itu adalah fasilitas pendidikan yang digunakan untuk memerangi terorisme.


Presiden Xi Jinping ada dalam daftar tamu untuk upacara pemakaman kenegaraan. Tetapi dia diperkirakan tidak akan hadir. Para pejabat Inggris memperkirakan kehadiran Xi akan diwakilkan oleh Wakil Presiden Wang Qishan. Seorang juru bicara Downing Street mengatakan, negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Inggris harus diundang ke pemakaman kenegaraan. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi